Pemkab Solok Selatan Segera Uji Kualitas Udara

id Uji Kualitas Udara

Padang Aro, (Antara) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan berencana melakukan pengujian kualitas udara ambien pada Senin(11/9) bersama laboratoriun Dinas Kesehatan Sumatera Barat.

"Terkait kabut asap kiriman yang telah melanda Solok Selatan sejak minggu kemarin, Pemkab telah menyurati laboratorium Dinkes Sumbar untuk menguji udara ambien yang rencananya dilakukan pekan depan," kata Kepala Kantor Lingkungan Hidup Solok Selatan Hapison ketika dihubungi di Padang, Sabtu.

Ia mengatakan, pengujian yang dilakukan oleh laboratorium Dinkes Sumbar ini karena instansinya belum memiliki alat untuk menguji udara ambien.

"Alat ujinya masih tahap pengadaan. Batas pengadaan 20 Oktober 2015," ucapnya.

Ia menyebutkan, jika hasil uji udara ambien tersebut menunjukan bahwa kondisi udara Solok Selatan di atas ambang baku mutu, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk membagikan masker.

"Namun jika dalam dua hari ini turun hujan di Solok Selatan berkemungkinan uji udara ambiem batal dilaksanakan," ujarnya.

Ia mengungkapkan, kondisi udara yang dipantau oleh instansi pada Jumat (8/5), jarak pandang masih di atas satu kilometer dan belum menganggu aktivitas.

Terkait sumber kabut asap, ia memperkirakan berasal dari Sumatera Selatan dan Jambi.

Dinkes Solok Selatan menyediakan 200.000 masker yang siap dibagikan secara gratis kepada masyarakat jika kabut asap kiriman yang melanda daerah itu kian tebal.

"Masker siap didistribusikan ke puskesmas untuk dibagikan secara gratis ke masyarakat jika ada instruksi dari Dinas Kesehatan provinsi dan kabut asap kian menebal," kata Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan Novirman.

Saat ini, sebutnya, kabut asap kiriman belum mengganggu aktivitas masyarakat daerah itu dan belum melewati ambang baku mutu.

"Jarak pandang masih diatas satu kilometer dan belum begitu mengganggu pernapasan meskipun kami mengingatkan agar masyarakat yang menjalankan aktivitas di luar rumah harus menggunakan masker," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Sumbar Asrizal Asnan menyatakan pihaknya akan melakukan pengujian kualitas udara di beberapa kabupaten yang terkena efek kabut asap paling parah.

Hasil pengujian tersebut akan menjadi dasar bagi pemerintah untuk menetapkan kebijakan menindaklanjuti kabut asap itu.

Ia mengatakan, secara umum, kualitas udara di Sumbar indeks partikel dalam udara (PM10) tanggal 4 September 2015 sekitar 145 mg/m3 atau Indeks Standar Pencemar Udara(ISPU) kategori sedang. (*)