Warga Sambut Baik Penertiban Salon Padang Theater

id Penertiban Salon Padang Theater

Padang, (Antara) - Warga Kota Padang, Sumatera Barat, menyambut baik penertiban salon liar yang berada di lantai dua Padang Theater Pasar Raya oleh Dinas Pasar setempat, Rabu (16/9) .

"Setelah adanya penertiban ini, kita merasa nyaman lewat di kawasan itu, karena salon yang sudah beroperasi sekitar 15 tahun itu memang diduga menjadi sarang mesum," kata Junaidi (45) di Padang, Jumat.

Plang nama yang dipasang adalah salon tapi kalau didatangi pengunjung akan ditawarkan berbuat maksiat, dan belakangan aksi mereka sudah terang-terangan mengajak pria yang lalu lalang di kawasan itu.

Pedagang lain di kawasan itu kata dia, sudah lama merasa terganggu dengan kegiatan itu, apalagi mereka berada di tengah-tengah pasar.

"Kita risih hampir setiap hari melihat gerak-gerik mereka yang tidak elok dipandang," kata dia.

Warga lain Rio (25) mengatakan kegiatan salon yang beralih profesi itu memang harus dihentikan.

"Kita merasa malu dengan keadaan ini, dan sekarang sudah ditertibkan maka kita berterimakasih," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pasar Kota Padang, Endrizal membenarkan pihaknya telah menertibkan salon di lantai dua Padang Theater yang diduga sebagai tempat maksiat itu.

"Sebelum penertiban 36 salon itu, kita terlebih dahulu memberikan teguran dan surat peringatan, namun tidak digubris oleh pengelola," kata dia.

Dinas Pasar dibantu satu kompi anggota Satuan Polisi Pamong Praja, MUI, Kemenag, (Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) se-Kota Padang melakukan penertiban.

Dinas Pasar masih membuka peluang bagi pengelola salon untuk memanfaatkan kios-kios itu, namun harus disesuaikan dengan fungsinya.

Terpisah, Ketua KNPI Padang Selatan, Muhammad Tito menyambut baik penertiban yang dilakukan, dan menurutnya salon liar itu sudah lama meresahkan warga.

"Kegiatan ini kami didukung, ke depan kami akan terus mengamati perkembangan salon liar ini apakah kembali berfungsi sebagai salon liar atau tidak," katanya. (*)