DPT Pilkada Solok Selatan Berkurang 1.024 Pemilih

id DPT Pilkada

Padang Aro, (Antara) - Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pilkada serentak di Solok Selatan, Sumatera Barat berkurang sebanyak 1.024 pemilih dibandingkan dengan Daftar Pemilih Sementara (DPS) dikarenakan berbagai sebab.

"Berdasarkan Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPHP) terdapat pengurangan dan penambahan pemilih dan setelah dihitung terdapat penyusutan sebanyak 1.817 pemilih sedangkan penambahan hanya 793 pemilih sehingga terjadi pengurangan pemilih sebanyak 1.024 jiwa," kata ketua KPU Solok Selatan Isyuliardi Maas, di Padang Aro, Jumat.

Dia mengatakan, DPT Pilkada Solok Selatan berjumlah 109.761 pemilih dan jumlah ini berkurang sebanyak 1.024 pemilih dibandingkan saat DPS yang berjumlah 110.785 pemilih.

Sedangkan penyebab pengurangan pemilih ini kata dia, karena meninggal dunia 63 orang, ganda 582 orang, pindah 666, menjadi TNI/Polri dan tidak waras masing-masing satu orang, fiktif 295 orang serta tidak penduduk setempat 209 orang.

Berdasarkan hasil pemeriksaan PPK katanya, hanya Kecamatan Sangir Balai Janggo yang terjadi penambahan sebanyak sembilan orang, sedangkan enam kecamatan lainnya lebih banyak pengurangannya.

Rincian pengurangan tersebut yaitu Kecamatan Sangir sebanyak 297 orang, Sungai Pagu 246 orang, Sangir Jujuan 201, Sangir Batang Hari 58 orang, Pauah Duo 83 orang dan Koto Parik Gadang Diateh 323 orang.

Akan tetapi katanya, DPT Pilkada dengan 109.761 pemilih lebih banyak dibandingkan dengan DPT Pilpres lalu yang hanya 109.397 pemilih.

"DPT Pilkada lebih banyak 370 pemilih dari DPT Pilpres lalu sedangkan dibandingkan DPS memang berkurang," katanya.

Dia mengatakan, DPT yang ditetapkan tersebut kembali akan di umumkan oleh PPK dan PPS kepada Masyarakat.

DPT ini katanya, bukan akhir dari data pemilih tetapi masyarakat yang memiliki identitas setempat masih bisa mendaftar melalui DPTB1 pada 13-20 Oktober.

Selain itu katanya, jika masih belum masuk pada DPT dan DPTB1 masyarakat masih bisa menggunakan hak pilihnya dengan membawa identitas diri seperti KTP dan KK ke TPS atau DPTB2.

Sementara itu Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) setempat Sastria Novita mengatakan, berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan pihaknya masih banyak data pemilih yang keliru seperti pindah alamat, meninggal, dan lainnya.

"Semua temuan itu sudah kita beritahukan kepada KPU sebanyak 44 halaman dan berharap saat pengumuman DPT bisa lebih baik lagi," jelasnya.

Selain itu katanya, Pengumuman DPS lalu banyak yang sulit dijangkau masyarakat seperti terlalu tinggi sehingga sulit dilihat masyarakat.

Selain itu juga, ada yang terlalu rendah sehingga mudah dirusak oleh anak-anak serta dipasang di lokasi yang tidak terlindung sehingga hancur ketika terkena hujan. (*)