Mekkah, (Antara) - Tim "Disaster Victim Identification" (DVI) Mabes Polri menargetkan bisa dengan cepat melakukan identifikasi jamaah Indonesia yang menjadi korban dalam peristiwa Mina, bermodal akses yang diberikan otoritas Arab Saudi.
"Hari ini tim diberikan akses seluas-luasnya oleh Pemerintah Arab Saudi di beberapa rumah sakit di Jeddah," kata Ketua TIM DVI Mabes Polri Kombes Polisi dr Muhammad Masudi di Mekkah, Arab Saudi, Minggu (4/10) malam, usai melakukan koordinasi dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang dipimpin langsung Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Abdul Djamil.
Pada kesempatan itu, ia mengaku mendapat akses untuk mengidentifikasi beberapa pasien dari Indonesia yang dirawat di rumah sakit. "Ada yang dalam keadaan koma dan sakit, ada juga yang dalam keadaan sadar," katanya.
Masudi berharap dengan akses yang diberikan pemerintah Arab Saudi, timnya bisa mempercepat identifikasi jamaah Indonesia yang menjadi korban, terutama mereka yang meninggal, dalam peristiwa Mina.
"Target kami dapat mengidentifikasi jenazah yang 'disajikan' kepada kami, baik dalam keadaan sakit maupun meninggal," lanjutnya.
Tantangan tim DVI adalah menghadapi jenazah yang sudah 10 hari berada di pemulasaran mayat. Diakui Masudi selama secara fisik jenazah tersebut masih ada dan disimpan dengan baik, maka kerusakan mayat tidak terlalu parah dan masih bisa diidentifikasi dengan menggunakan data dari sistem informasi dan komputerisasi haji (siskohat) Kemenag yang berisi data jamaah, termasuk foto dan sidik jari.
Sementara itu Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Abdul Djamil mengharapkan tim DVI juga mendapat akses yang luas di pemulasaran mayat, Al Mu'ashim, Mekkah, sehingga bisa mempercepat kejelasan status 28 jamaah haji Indonesia yang belum kembali ke pemondokan mereka.
"Dengan adanya 10 personel dari tim DVI yang bergabung (dengan tim perlindungan jamaah PPIH), maka kami harapkan mereka bekerja dengan leluasa untuk melakukan identifikasi korban di pemulasaraan jenazah," ujar Djamil.
Untuk itu, kata dia, tim DVI dan tim perlindungan jamaah PPIH melakukan rapat teknis dan rekonsiliasi data untuk bersinergi menemukan jamaah Indonesia yang belum kembali ke pemondokan mereka.
Sampai Minggu pukul 08.00 Waktu Arab Saudi (WAS) PPIH Arab Saudi telah berhasil melakukan identifikasi 100 haji Indonesia yang menjadi korban meninggal dalam peristiwa Mina, lima di antaranya WNI yang telah bermukim di Arab Saudi. Selain itu ada enam jamaah yang masih dirawat di rumah sakit dan 25 jamaah telah kembali ke pemondokan mereka.
Kepala Daker Mekkah Arsyad Hidayat mengatakan jumlah tersebut merupakan 82 persen dari total jamaah yang dilaporkan hilang setelah peristiwa Mina. (*)
Berita Terkait
Pemkot Solok serahkan bantuan untuk korban longsor di Pesisir Selatan
Kamis, 28 Maret 2024 16:40 Wib
Jasa Raharja Jamin Seluruh Korban Luka Akibat Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim
Kamis, 28 Maret 2024 11:12 Wib
Kemlu: Tidak ada korban WNI dalam insiden jembatan ambruk Baltimore
Kamis, 28 Maret 2024 9:37 Wib
Solok Selatan bantu korban banjir Pesisir Selatan
Selasa, 26 Maret 2024 14:13 Wib
Kemenkes: Korban banjir-tanah longsor Pesisir Selatan butuh air bersih
Kamis, 21 Maret 2024 20:41 Wib
Ombudsman Sumbar ingatkan pemda penuhi kebutuhan dasar korban banjir
Rabu, 20 Maret 2024 14:31 Wib
BNPB: Tujuh warga Kudus meninggal akibat banjir
Rabu, 20 Maret 2024 4:47 Wib
PMI salurkan bantuan donatur untuk korban banjir di Pesisir Selatan
Selasa, 19 Maret 2024 20:54 Wib