Pekanbaru, (AntaraSumbar) - Sepekan dibukanya posko evakuasi bayi terdampak kabut asap oleh Pemerintah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau di kantor walikota, kondisi pelayanannya sejauh ini relatif kondusif untuk merawat lima anak.
"Kini ada lima anak yang terdiri dari empat bayi dan satu balita beserta ibu mereka sebagai penghuni posko evakuasi bayi kabut asap yang dibuka Pekanbaru," ungkap Kasubag Pengolahan Informasi dan Pengaduan Masyarakat Pemko Pekanbaru, Mawardi, Senin, di Pekanbaru.
Mawardi menjelaskan posko evakuasi bayi ini dijaga oleh para medis dan dipantau oleh tim Penanggulangan Bencana Daerah yang diketuai Kepala BPBD dan Diskes serta Wali Kota.
Sehingga pelayanan pada posko evakuasi bayi yang terdampak kabut asap harus sesuai Standar Operasional Pengerjaan (SOP).
Dimana bayi harus berada pada ruangan yang terisolasi dari asap, jika alami penyakit dampaknya maka segera dilakukan pertolongan.
"Makanya ruangan tersebut diciptakan khusus tidak boleh sembarangan keluar masuk," ujar mawardi.
Makanya jelas Mawardi lagi, bayi-bayi itu kini dalam perawatan para dokter dan perawat jaga. Selain juga oleh ibu mereka.
"Sejauh ini keempat bayi dan satu balita penghuni posko kini dalam keadaan sehat tidak lagi terpapar asap," ujar Mawardi.
Diakui Mawardi, saat tiba di posko kondisi bayi beragam, ada yang sedikit terganggu, akibat asap. Sehingga langsung diberikan perawatan.
"Setibanya di posko evakuasi bayi langsung diperiksa, dan dilakukan perawatan bagi yang alami flu dan batuk ringan," beber Mawardi.
Sejak dibukanya posko evakuasi bayi pada pekan lalu, hingga kini ada lima bayi yang setia menghuni. Sementara padaa pada awalnya terdapat 10 bayi.
Namun karena suatu hal alasan pribadi orang tua bayi, maka lima diantaranya minta dipulangkan.
"Mereka pulang akibat permintaan sendiri karena tidak memperoleh izin suami.
Selanjutnya sebut Mawardi, ada penambahan satu bayi pada Sabtu sore.
"Penambahan bayi bernama Rangga usia 2 bulan, sang ibu Imla, alamat Sukamaju Muara Fajar, Rumbai," tutur Mawardi lagi.
Menurut Mawardi kondisi Rangga saat masuk alami flu ringan, sehingga langsung diberikan tindakan pengobatan.
"Tetapi kini Rangga sudah sehat," tandasnya.
Berbicara pelayanan, Mawardi menambahkan, sejauh ini stabil dan tidak ada kendala, baik makanan, susu dan obat-obatan serta kebutuhan pamper bayi cukup. Termasuk kebutuhan makanan para ibu mereka juga disediakan pada posko.
"Tim juga menyiagakan perawat dan dokter secara bergiliran tiap hari guna memantau kondisi bayi di posko. Termasuk satgas pengamanan yang berada diluar ruang," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan Pemko Pekanbaru telah membuka posko evakuasi bayi yang berasal dari keluarga kurang mampu, seiring memburuknya kualitas udara diwilayah tersebut.
Hampir dua bulan Pekanbaru diselimuti kabut asap yang berada pada level udara berbahaya.
Kondisi ini dikhawatirkan akan berakibat fatal bagi balita dan bayi, khususnya mereka yang berasal dari keluarga kurang beruntung disebabkan keterbatasan fasilitas rumah tinggal. (*)
Berita Terkait
Ahli tegaskan vape miliki kandungan yang sama berbahaya dengan rokok
Kamis, 7 Maret 2024 9:16 Wib
Dokter: Perokok punya risiko tinggi terkena TBC
Jumat, 1 Maret 2024 13:50 Wib
Ombudsman Sumbar minta pemda proaktif antisipasi dampak kabut asap
Rabu, 1 November 2023 16:33 Wib
Keseruan HLN-78, PLN Payakumbuh Masak Bareng Tanpa Asap
Selasa, 31 Oktober 2023 17:31 Wib
DLH Sumbar: Kabut asap di Padang kiriman dari empat provinsi tetangga
Minggu, 22 Oktober 2023 16:01 Wib
Padang buka opsi pembelajaran daring imbas kabut asap
Jumat, 20 Oktober 2023 15:04 Wib
Gubernur Sumbar lapor ke Mendagri terkait kabut asap
Kamis, 19 Oktober 2023 17:06 Wib
Jumat, BMKG prediksi kabut asap masih selimuti empat wilayah
Jumat, 13 Oktober 2023 5:03 Wib