Sawahlunto, (Antara) - Badan Lingkungan Hidup Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, menyatakan indeks standar pencemaran udara di daerah ini sudah menyentuh tingkatan kategori berbahaya.
Kepala Bidang Lingkungan Hidup BLH Kota Sawahlunto Iwan Kartiwan di Sawahlunto, Selasa, mengatakan kondisi itu terpantau dari hasil pemantauan kualitas udara ambient yang dilakukan Senin sore (5/10).
"Dari hasil pengujian kualitas udara selama 24 jam terakhir dengan alat ukur pencemaran udara mini sistem sampling, untuk parameter PM-10 (pencemaran udara) konsentrasinya sudah berada pada angka 458 satuan ppm atau setara dengan angka 347 pada indeks standar pencemaran udara (ISPU)," kata dia.
Dia mengatakan, dari data tersebut diperoleh kesimpulan konsentrasi kandungan pencemaran udara sudah melebihi ambang baku mutu dan berada pada kategori berbahaya berdasarkan kepada keputusan kepala Bapedal nomor 107 tahun 1997 tentang perhitungan dan pelaporan serta informasi indeks standar pencemaran udara.
Menurutnya, dalam aturan tersebut dijelaskan tentang pengaruh ISPU untuk setiap parameter pencemar, yang mana pada angka indeks 200 sampai 299 sudah dikategorikan sangat tidak sehat. Sementara untuk indeks pencemaran udara mulai dari angka 300 dan seterusnya, sudah dinyatakan dalam kategori berbahaya bagi semua populasi yang terpapar.
"Kami sudah menginformasikan kondisi ini ke pihak Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto serta Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) setempat untuk segera diambil langkah-langkah pencegahan serta penanganan dampaknya bagi masyarakat," kata dia.
Salah satunya, lanjut dia, dengan meliburkan seluruh para pelajar serta mengurangi aktifitas diluar ruangan, disamping kesiapan dalam penanganan medis apabila ada yang terjangkit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto, Marwan, mengatakan pihaknya sudah meliburkan para pelajar dari kelas rendah sejak satu minggu terakhir.
"Kami akan segera mengambil kebijakan untuk meliburkan para pelajar di kelas yang lebih tinggi apabila sudah ada rekomendasi dari pihak Dinas Kesehatan dan Sosial serta BPBD setempat, terkait peningkatan konsentrasi asap di kota ini, " tegas dia.
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, memperkirakan kualitas udara di kota itu sudah mendekati kategori berbahaya akibat polusi yang timbulkan oleh kabut asap sejak dua hari terakhir.
Kepala Bidang Lingkungan Hidup BLH Kota Sawahlunto Iwan Kartiwan di Sawahlunto, Jumat, mengatakan dari hasil pemantauan kualitas ambient udara yang dilakukan oleh laboratorium BLH Kota Sawahlunto pada tanggal 29 September hingga 1 Oktober 2015 dengan menggunakan alat ukur pencemaran udara mini dengan sistem sampling, untuk parameter PM-10 (pencemaran udara) konsentrasinya berada pada angka 402, 7 microgram permeter kubik atau 275,3 pada indeks standar pencemaran udara (ISPU).
"Dari data pemantauan tersebut diperoleh kesimpulan konsentrasi kandungan pencemaran udara sudah melebihi ambang baku mutu dan berada pada kategori sangat tidak sehat," kata dia. (*)
Berita Terkait
Harga emas Antam hari ini tidak berubah di level Rp1,208 juta per gram
Senin, 11 Maret 2024 11:33 Wib
Wisata lubang tambang Mbah Suro level II
Selasa, 5 Maret 2024 12:08 Wib
Marapi kembali erupsi dengan ketinggian abu vulkanik 700 meter dari puncak
Sabtu, 10 Februari 2024 18:37 Wib
Danrem ingin taekwondo Sumbar kembali disegani di level internasional
Minggu, 14 Januari 2024 14:26 Wib
Tagana mulai mendata bangunan dua lantai untuk lokasi evakuasi Marapi
Rabu, 10 Januari 2024 5:15 Wib
PVMBG: Status Gunung Marapi naik ke level siaga
Selasa, 9 Januari 2024 20:25 Wib
OPPO A38 hadir di Indonesia seharga Rp2 jutaan
Sabtu, 9 September 2023 9:26 Wib
Dalam sepekan, Padang Panjang terima tiga penghargaan level nasional
Rabu, 30 Agustus 2023 22:11 Wib