Penasehat Budaya Malaysia Luncurkan Kamus Bahasa Minang

id Kamus, bahasa Minang

Padang panjang, (AntaraSumbar) - Penasehat Sosio Budaya Kerajaan Malaysia Tan Sri Dato Seri Utama Dr.Rais Yatim luncurkan Buku Kamus Bahasa Minangkabau, di Gedung Hoeridjah Adam Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, Sumatera Barat.

Tan Sri Dato Seri Utama Dr.Rais Yatim yang juga Pejabat Presiden Universiti Islam Antarbangsa Malaysia (UIAM) itu, di Padang Panjang Kamis, menyebutkan, keberadaan Kamus bahasa Minang sangat membantu dalam melestarikan budaya Minangkabau, khususnya untuk generasi muda dan keturunan yang berada di perantauan.

"Saat ini, sudah banyak bahasa Minang yang diganti dengan kosa kata lain, tidak saja di bahasa Indonesiakan, tetapi juga mengganti dengan kosa kota dari bahasa asing. Kalaupun mengerti tidak apa-apa, kadang-kadang bahasa yang digunakan juga tidak dimengerti," sebut pejabat tinggi kerajaan Malaysia yang masih pasif berbahasa Minang itu.

Dalam penggunaan bahasa, lanjut Tan Sri, sudah banyak budaya dan ciri khas dari Minangkabau yang sudah luntur, bahkan banyak anak-anak Minangkabau yang tidak bisa berbahasa Minang, padahal itu bahasa Ibu.

"Lihat saja disekeliling kita, menelpon sudah diganti dengan Call, makan sudah di CFC, kalau gaya juga sudah kebarat-baratan. Apalagi yang bisa dibanggakan dari budaya Minangkabau yang sudah mendarah daging secara turun temurun," ujarnya.

"Malahan, tambah dia, masyarakat Minang sudah tidak bangga lagi menggunakan bahasa Minangkabau, bila bertutur kata dengan saudara," sebutnya.

Tan Sri juga meminta kepada seperti ISI Padang Panjang, UNAND dan perguruan tinggi lainnya, untuk melakukan pengkajian terhadap kebudayaan Minangkabau dan menciptakan karya-karya sastra dengan latar belakang kebudayaan Minangkabau.

Sementara itu, Rektor ISI Padang Panjang Prof.Novesar Jamarun menyebutkan, sebagai lembaga pendidikan tinggi seni, akan memberikan kontribusi dalam pelestarian kebudayaan Melayu umumnya dan Minangkabau, khususnya.

"Selain dalam bidang pelestarian seni tradisi, mahasiswa dan dosen kami juga terus melakukan pengkajian-pengkajian terhadap kebudayaan Minangkabau. Mudah-mudahan, untuk kedepannya apa yang diharapkan oleh Tan Sri Dato Seri Utama Rais Yatim bisa diwujudkan," sebut Novesar. (*)