Bupati Minta BPTU Lahirkan Inovasi Peternakan

id Inovasi Peternakan

Sarilamak, (Antara) - Bupati Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Alis Marajo, meminta Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) Padang Mengatas melahirkan inovasi di sektor peternakan.

"Jadi BPTU ini diharapkan jadi inovator, kemudian dikembangkan kepada masyarakat," kata dia di Sarilamak, Jumat.

Ia mengatakan masyarakat di daerah tersebut membutuhkan inovasi dan motivasi untuk memelihara ternak secara unggul.

Ia mengatakan untuk motivasi yang diberikan kepada masyarakat sudah cukup banyak, salah satunya kontes, di mana pada kegiatan tersebut ditampilkan ternak yang unggul.

Selama ini, katanya, masyarakat setempat sudah mulai menerapkan cara beternak dengan baik, buktinya saat pelaksanaan kontes sering peternak dari Limapuluh Kota mendapat juara.

"Berarti cara-cara memelihara ternak dengan baik, seperti yang dilakukan di BPTU sudah mulai menular kepada masyarakat," kata dia.

Hanya saja, kata dia, selama ini pola beternak masyarakat setempat lebih cenderung seperti sistem tata niaga, apabila mendapatkan untung mereka menjualnya dan membeli yang baru.

Ia mencontohkan masyarakat membeli ternak Rp3.000.000, kemudian dipelihara tiga hingga lima bulan. Apabila mereka mendapat untung, maka akan dijual kembali dan diganti dengan yang baru. Hal demikian mereka lakukan terus-menerus.

Pihaknya sedang berkonsentrasi pada sektor peternakan di masing-masing nagari (desa adat).

Untuk itu, pihaknya akan menjalin nota kesepahaman dengan BPTU untuk memberikan pembinaan kepada masyarakat tentang tata cara beternak secara unggul.

Salah seorang masyarakat Limapuluh Kota, Wandi, menyambut baik rencana pelatihan beternak secara unggul tersebut.

Selama ini, katanya, kebiasaan masyarakat memelihara ternak hanya secara sederhana sehingga hasil yang didapatkan belum maksimal.

Presiden Joko Widodo meninjau peternakan sapi di Balai Pembibitan Peternakan Sapi Padang Mengatas, Kabupaten Limapuluh Kota, Kamis (8/10) Sore.

Ia datang untuk melihat dan memastikan bahwa Indonesia dapat melakukan sesuatu yang berkaitan dengan peternakan sapi dengan jumlah yang besar.

Ia mengungkapkan bahwa Balai pembibitan Ternak Unggul itu memiliki 1.250 ekor sapi, dengan tiga jenis, yakni si mental, limosin, dan sapi pesisir (sapi lokal).

Menurut Presiden, peternakan sapi Padang Mengatas suatu contoh peternakan dengan biaya yang murah sehingga bisa ditiru daerah lain.

Ia optimistis jika setiap daerah memiliki peternakan seperti itu maka kebutuhan daging dalam negeri akan tercukupi. (*)