Penumpang Travel Padang-Pekanbaru Meningkat Akibat Kabut Asap

id Penumpang Travel Padang-Pekanbaru

Padang, (Antara) - Jumlah penumpang angkutan travel trayek Padang - Pekanbaru Provinsi Riau mengalami peningkatan sekitar 30 - 80 persen sejak bandara di provinsi itu ditutup akibat kabut asap.

"Peningkatan jumlah penumpang travel Padang-Pekanbaru didominasi warga yang transit di Padang, karena pesawat menuju Pekanbaru harus mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM)," kata agen Mitra Travel rute Padang-Pekanbaru, Edi Neka (65) di Padang, Jumat.

Ia mengatakan sebelum kabut asap, travel tujuan Pekanbaru tidak pernah penuh penumpang, namun hingga 9 Oktober 2015 terjadi lonjakan penumpang hingga 80 persen.

"Sejak peristiwa kabut asap ini, travel yang berangkat tiga kali sehari yaitu pada pukul 10.00 WIB, 14.00 WIB dan 20.00 WIB selalu penuh penumpang, malah kami merasa kekurangan mobil," kata dia.

Ia mengatakan tidak jarang penumpang yang membooking travel pada tengah malam dengan menjemput langsung ke BIM menuju Pekanbaru.

Untuk ongkos, para agen travel tidak menaikkan tarif dan penumpang tetap membayar Rp160.000 untuk kelas executive kapasitas lima penumpang dan Rp130.000 untuk kelas ekonomi kapasitas tujuh orang.

Selain itu agen travel Padang-Pekanbaru lainnya Mel (45) mengatakan keuntungan juga diperoleh oleh calo-calo travel di BIM.

"Untuk travel tidak resmi sebenarnya juga memperoleh keuntungan yang lebih besar, mereka malah memungut biaya dua hingga tiga kali lipat dari biaya standar," kata dia.

Sementara Yarudin (63) pemilik travel Intan Pasir dengan tujuan yang sama merasa kesulitan saat menempuh jalur Padang-Pekanbaru.

"Jumlah penumpang memang mengalami peningkatan 30 hingga 50 persen, namun untuk waktu tempuh lebih lama dari biasanya," kata dia.

Sebelum kabut asap, travel dapat menempuh Padang-Pekanbaru selama tujuh sampai delapan jam, namun karena jarak pandang yang semakin pendek ditempuh hingga 10 jam.

"Saat mulai memasuki wilayah Pekanbaru, sopir kami harus mengurangi kecepatan bahkan menghidupkan lampu kendaraan sepanjang hari," kata dia.

Namun peningkatan jumlah penumpang ini tidak berlaku untuk rute Pekanbaru-Padang karena penumpangnya sedikit.

"Jumlah penumpang saat kembali ke Padang sangat berbeda dan tidak mengalami peningkatan sama sekali," kata pemilik travel lainnya, Yustina (58).

Sementara penumpang tujuan Pekanbaru, As'ad mengatakan menggunakan jasa travel resmi menuju daerah tersebut adalah salah satu alternatif karena tidak ada pesawat yang dapat mendarat di sana. (*)