Bupati Dharmasraya Upayakan Petani Panen Tiga Kali

id Panen Tiga Kali Setahun

Pulau Punjung, (Antara) - Penjabat Bupati Dharmasraya, Sumatera Barat, Syafrizal akan membantu petani dengan mesin pertanian sebagai upaya mendorong panen tiga kali per tahun guna meningkatkan produksi gabah kering.

"Dengan perkembangan teknologi alat pertanian saat ini, seharusnya petani sudah bisa menggarap sawah lebih cepat untuk bisa panen tiga kali setahun," katanya di Pulau Punjung, Sabtu.

Ia mengatakan selama ini produksi gabah kering tidak bisa digenjot karena petani hanya panen dua kali dalam setahun.

Pemkab Dharmasraya akan memberikan dorongan berupa bantuan alat mesin pertanian.

"Seperti saat ini kita menyerahkan mesin alat pertanian kepada 48 kelompok tani, berupa 41 unit traktor tangan, empat unit mini combine harvester, dan tiga unit traktor jumbo," katanya.

Salah satu upaya dalam meningkatkan produksi gabah adalah dengan mempercepat periode usaha itu sendiri, sehingga frekuensi panen bisa ditambah dan produktifitas lahan bisa ditingkatkan.

Petani harus terus didorong agar tidak terlalu lama beristirahat setelah panen, karena alat pertanain yang ada bisa menjawab persoalan tenaga kerja saat memperoses lahan pertanian.

"Kalau kendala tenaga kerja yang menjadi permasalahan dalam mengolah lahan, saat ini sudah bisa kita atasi dengan bantuan alat pertanian ini," ujarnya.

Ia mengharapkan Dharmasraya bisa seperti petani di Jepang, karena bisa memproduksi gabah kering sebanyak 8 ton per hektare, sedangkan petani Dharmasraya hanya sekitar 5,2 ton per hektare.

Meskipun produksi hanya 5,2 ton per hektare Dharmasraya tetap menjadi salah satu daerah swasembada pangannya terpenuhi.

Bantuan alat pertanian ini berasal dari pemerintah pusat atas proposal yang diajukan pemerintah daerah kepada Kementerian Pertanian melalui program 2014.

Kementerian Pertanian menilai permasalahan kekurangan tenaga kerja untuk sektor pertanian menjadi kendala dalam meningkatkan produksi gabah, sehingga Dharmasraya mendapat bantuan mesin alat pertanian itu. (*)