Darizal Basir Dukung Percepatan Pembangunan KWBT Mandeh

id KWBT, Mandeh, Percepatan, Pembangunan

Darizal Basir Dukung Percepatan Pembangunan KWBT Mandeh

Pengunjung menikmati panorama kawasan Mandeh, dari puncak Mandeh, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Sabtu (16/5). Kementerian Pariwisata akan fokus mempromosikan kawasan wisata Mandeh di ke empat kawasan, yaitu Malaysia, Singapura, negara-negara di Timur Tengah dan Tiongkok. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Painan, (AntaraSumbar) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI Darizal Basir mendukung penuh upaya pemerintah pusat untuk percepatan pembangunan kawasan wisata bahari terpadu (KWBT) Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

"Mandeh merupakan kawasan yang memiliki panorama alam luar biasa indahnya. Tidak salah bila kawasan ini dijuluki Raja Ampat di Sumatera atau Sekeping Surga di Selatan," kata mantan Bupati Pesisir Selatan itu ketika dihubungi di Painan, Senin.

Keseriusan pemerintah pusat untuk mengembangkan pembangunan KWBT Mandeh sudah tidak diragukan lagi. Sebab berawal dari perjuangan Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago untuk mengembangkan kawasan itu hingga Presiden Joko Widodo mencanangkan percepatan pengembangan pembangunannya sebagai KBT Mandeh pada Sabtu lalu.

"Kita mengucapkan terima kasih kepada mantan Menteri Bappenas RI Andrinof Chaniago karena dengan gigihnya memperjuangkan pembangunan kawasan Mandeh serta menghadirkan presiden ke kawasan itu, " katanya.

Ia berharap kunjungan Presiden Joko Widodo ke KWBT Mandeh yang terletak di Kecamatan Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan itu menjadi langkah awal untuk percepatan pengembangan kawasan yang dijuluki Sekeping Sorga di Selatan tersebut.

Selain memberikan dampak terhadap peningkatan arus kunjungan wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri, jika pembangunannya selesai objek wisata itu akan manambah pendapatan warga Pesisir Selatan, khususnya sekitar kawasan Mandeh.

Menurutnya, pengembangan kawasan Mandeh sebagai objek wisata sudah diawali sejak kepemimpinannya sebagai bupati di kabupaten itu. Awalnya pembukaan jalan Mandeh dimaksudkan untuk membebaskan warga dari keterisoliran, sebab beberapa kampung seperti Mandeh, Sungai Pinang, Sungai Nyalo dan Mudiak Aia di kawasan itu belum memeliki jalan untuk akses transportasi darat.

Namun melihat besarnya potensi alam Mandeh, terutama di sektor pariwisata, maka pemkab mengusulkan agar kawasan itu masuk dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPNAS) wilayah bagian barat Sumatera.

Setelah tidak bergerak selama sepuluh tahun, kini kawasan itu kembali menjadi perhatian pemerintah untuk dilakukan pengembangan pembangunannya. Itu telah dilihatkan secara nyata oleh presiden dengan datang beserta Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman dan sejumlah menteri dalam rangka mencanangkan percepatan pembangunan KWBT Mandeh.

Ia mengatakan, sebagai anggota DPR RI dan putra Pesisir Selatan akan mengawal program dan kegiatan pembangunan KWBT Mandeh. Tidak saja itu, ia akan berjuang agar kawasan Mandeh mendapat anggaran yang layak di tingkat pusat untuk melaksanakan pembangunan. (*)