BPBD Sumbar Adakan Jambore Siaga Bencana

id Jambore, Siaga, Bencana

BPBD Sumbar Adakan Jambore Siaga Bencana

Ilustrasi. Sejumlah pelajar mengikuti Pelatihan Terbuka Kesiapsiagaan Bencana, di Lapangan Imam Bonjol, Padang, Sumatera Barat. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Padang, (AntaraSumbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar) mengadakan jambore kelompok siaga bencana dalam menyambut hari peringatan pengurangan risiko bencana, 13-17 Oktober 2015.

"Kegiatan ini bertujuan untuk melatih masyarakat agar siaga terhadap bencana," kata Kepala BPBD Sumbar Zulfiatno di Padang, Selasa.

Ia juga mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan agenda BPBD Sumbar bersama 19 kabupaten/kota di Sumbar yang sudah berlangsung selama dua tahun.

"Ini merupakan kegiatan kedua dan dilaksanakan di Batusangkar, sebelumnya dilaksanakan di Kota Pariaman," katanya.

Ia mengatakan bahwa dalam kegiatan tersebut, masyarakat yang tergabung dalam kelompok siaga bencana ini akan dilatih tentang bagaimana tanggap dalam menghadapi bencana.

"Nanti masyarakat akan dilatih bagaimana mengatasi bencana, mendirikan tenda darurat, pusat penampungan korban bencana, dan lainnya," jelasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa disamping mengadakan kegiatan tersebut, BPBD Sumbar juga mengetatkan peraturan dalam kegiatan pembangunan gedung untuk mengurangi risiko terjadinya bencana.

"Kami juga mulai mengetatkan peraturan bahwa setiap bangunan yang akan didirikan harus sesuai dengan standar nasional," katanya.

Sebab, menurut Zulfiatno, ketika bencana terjadi, seperti gempa bumi, penyebab adanya korban ialah runtuhnya bangunan yang kemudian menimpa masyarakat. Sehingga perlu adanya peraturan yang ketat terkait dengan pendirian bangunan.

"Kami terus berusaha agar risiko bencana yang berpotensi terjadi di Sumbar semakin sedikit," ujarnya.

Sementara itu, ia juga mengatakan bahwa Sumbar memiliki beberapa bencana alam yang berpeluang terjadi dan patut diwaspadai oleh masyarakat, di antaranya gempa bumi dan tsunami.

"Sumbar memiliki peluang bencana berbahaya seperti gempa bumi dan tsunami, mengingat banyaknya gunung yang aktif serta wilayah laut yang dekat dengan permukiman," jelasnya.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa BPBD Sumbar akan terus melakukan pengawasan dan mempersiapkan fasilitas siaga bencana untuk mengurangi risiko bencana.

"Kami akan berusaha untuk menyediakan fasilitas seperti jalur evakuasi, posko evakuasi, alarm siaga bencana, dan sebagainya," katanya.

Sementara itu, salah seorang mahasiswa perguruan tinggi negeri di Padang, Widi mengatakan bahwa kegiatan jambore tersebut sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat, karena dengan itu, masyarakat paham tentang apa yang harus dilakukan ketika bencana terjadi.

"Saya pernah ikut kegiatan tersebut, dan dalam jambore itu, kami dilatih bagaimana memadamkan api, mengnangani banjir, bagaimana bersikap ketika gempa terjadi," katanya.

Ia juga berharap agar kegiatan seperti itu terus dilanjutkan dan dijadikan agenda tahunan, mengingat di Sumbar saat ini sering terjadi bencana-bencana.

"Kegiatan ini penting untuk dikuti oleh masyarakat, jadi seharusnya diadakan untuk seterusnya," ujarnya. (cpw)