Izin Rute Penerbangan Padang-Singapura Batal Terealisasi 2015

id Air Asia

Izin Rute Penerbangan Padang-Singapura Batal Terealisasi 2015

Ilustrasi. (Antara)

Padang, (Antara) - Rute penerbangan langsung Padang-Singapura menggunakan maskapai Air Asia, batal terealisasi pada 2015 karena Kementerian Perhubungan melakukan pengetatan pemberian izin akibat sejumlah insiden penerbangan beberapa waktu terakhir.

"Sebelumnya, kita berharap rute ini bisa mendapat izin pada September 2015, namun karena pemberitan izin untuk rute penerbangan diperketat, maka realisasinya menjadi tertunda," kata Kepala Dinas Perhubungan dan Informatika Sumatera Barat (Sumbar), Amran di Padang, Rabu.

Menurutnya, pengusulan izin rute penerbangan itu kemungkinan baru akan dibahas lagi pada 2016.

"Meski belum ada kepastian, kita optimis izin ini akan diberikan," katanya.

Ia mengatakan, rute tersebut sebenarnya bukanlah rute baru, karena sebelumnya, pada 2012, rute ini pernah dilayani oleh salah satu maskapai yang saat ini sudah tidak beroperasi lagi.

"Kita akan usahakan semaksimal mungkin penerbitan izin untuk rute penerbangan ini, karena berpotensi besar untuk mendatangkan pemasukan bagi Sumbar melalui sektor pariwisata," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumbar Burhasman sebelumnya mengatakan, saat rute penerbangan langsung Padang-Singapura dan sebaliknya aktif pada 2012, jadwal penerbangannya sangat tidak ideal sehingga akhirnya harus ditutup.

"Pesawat yang beradal dari Singapura ke Padang jadwalnya hanya pukul 21.00 WIB, sedangkan penerbangan dari Padang ke Singapura pukul 07.00 WIB. Jadwal ini tidak menguntungkan," katanya.

Ia berharap, hal itu menjadi salah satu pertimbangan untuk membuka rute itu kembali.

Sementara itu Ketua ASITA (Asosiasi Tour dan Travel Indonesia) Sumbar, Ian Hanafiah mengatakan rute langsung tersebut sudah cukup lama ditunggu-tunggu kehadirannya karena berpotensi untuk meningkatkan jumlah wisatawan asing yang datang ke daerah itu.

"Peluang ini harus dimanfaatkan oleh semua pihak yang berkaitan dengan sektor pariwisata termasuk ASITA," kata dia. (*)