Realisasi Pekerjaan Fisik Solok Selatan 63 Persen

id Pekerjaan Fisik Solok Selatan

Padang Aro, (Antara) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, menyatakan realisasi pengerjaan proyek fisik daerah itu sudah mencapai 63 persen hingga 20 November 2015 dan sudah dibayarkan 56 persen dari nilai kontrak.

"Peningkatan realisasi pekerjaan fisik akan terlihat signifikan pada Desember karena sekarang pihak rekanan masih melakukan pekerjaan di lapangan," kata Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solok Selatan, Jon Kapi di Padang Aro, Selasa.

Ia menjelaskan dari tiga bidang di DPU yang paling tinggi realisasi pengerjaan fisik maupun pembayarannya adalah bidang pengairan.

Untuk Pengairan katanya, realisasi pengerjaan fisiknya sudah 88,66 persen sedangkan yang dibayarkan 80,02 persen dengan nilai kontrak keseluruhan Rp10,958 miliar.

"Pengerjaan bidang pengairan ini memang selalu lancar dan jarang sekali ada kendala karena nilai kontraknya juga yang paling kecil di banding yang lainnya," jelasnya.

Sedangkan untuk bidang Cipta Karya kata dia, realisasi pengerjaan fisiknya sudah 69,59 persen sedangkan yang dibayarkan 61,01 persen dari nilai kontrak Rp21,517 miliar.

Terakhir bidang Bina Marga katanya, realisasi pekerjaan fisik sudah 59,13 persen dan dibayarkan 53,58 persen dengan nilai kontrak Rp118,137 miliar.

"Pengerjaan bidang bina marga ini memang nilainya yang paling besar sehingga realisasinya juga paling lambat dibandingkan yang lainnya," katanya.

Ia menambahkan, khusus paket di DPU biasanya realisasi pekerjaannya hanya di kisaran angka 90-99 persen dan tidak pernah 100 persen.

Selain itu tambahnya, belakangan yang menjadi kendala dalam pekerjaan yaitu tingginya curah hujan sehingga prosesnya sedikit melambat.

Sementara itu Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Solok Selatan, Solihin mengatakan legislator akan terus mendorong supaya pemerintah setempat melakukan percepatan pembangunan agar segera bermanfaat bagi masyarakat.

"Dengan realisasi pekerjaan fisik yang baru 63 persen sedangkan waktu tidak lama lagi maka pemerintah harus memiliki strategi supaya pembangunan selesai tepat waktu," katanya.

Menurut dia, yang paling tahu permasalah yang dihadapi dilapangan dalam pekerjaan fisik adalah pemerintah sehingga mereka juga harus bisa mencari antisipasinya. (*)