Banjir Rendam Ratusan Hektare Sawah di Aceh Utara

id Banjir, Aceh Utara

Banjir Rendam Ratusan Hektare Sawah di Aceh Utara

Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang)

Lhokseumawe, (AntaraSumbar) - Ratusan hektare sawah Kecamatan Banda Baro, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh terendam banjir, akibat hujan deras yang menguyur wilayah setempat beberapa waktu lalu.

Tokoh masyarakat Kecamatan Banda Baro Syahabuddin, Kamis, mengatakan, banjir tersebut merupakan kiriman dari Desa Seumirah Kecamatan Nisam Antara, sehingga air merendam ke ratusan hektar sawah warga.

"Pasca hujan deras kemarin, ratusan hektar sawah warga terendam banjir akibat air kiriman dari Desa Seumirah, karena daerah tersebut lebih tinggi sehingga air lebih mudah mengalir," ujar Syahabuddin.

Syahabuddin menambahkan, masing-masing sawah yang terendam tersebut, terletak di Desa Cot Jabet sebanyak 20 hektar, Desa Paya Dua sebanyak 110 hektare dan Desa Ulee Nyeue sebanyak 15 hektare sawah yang terendam.

Apabila sawah tersebut terus terendam sampai satu minggu kedepan, maka dikawatirkan bisa gagal panen karena padi tidak bisa berkembang dengan baik. Sehingga para petani menguras air tersebut dengan alat seadanya.

"Kami sangat mengkawatirkan terjadinya gagal panen, apabila air tidak surut selama satu minggu kedepan. Bahlan para petani berinisiatif menguras air tersebut dengan menggunakan alat seadanya," tutur Syahabuddin.

Tambahnya, lahan sawah di daerah tersebut sudah langganan dilanda banjir apabila sudah memasuki musim hujan, maka Pemerintah Kabupaten Aceh Utara harus bisa mencari solusi agar masalah tersebut tidak terjadi setiap tahun.

Sementara itu, Kepala Desa Paya Dua Tarmizi AR mengatakan, dirinya sudah melaporkan masalah tersebut kepada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Aceh Utara dan akan ditinjau langsung ke lokasi.

"Terkait masalah sawah yang terendam ini, kami sudah melaporkan kepada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan, semoga ada solusi yang diberikan , agar para petani tidak mengalami gagal panen," ujar Tarmizi AR. (*)