Padang, (AntaraSumbar) - Pakar Kelautan dan Perikanan dari Universitas Bung Hatta, Kota Padang, Dr Eni Kamal menilai perlu adanya aturan tertentu untuk dapat melestarikan kawasan terumbu karang di provinsi itu.
"Pemerintah perlu membuat aturan terkait hal tersebut untuk dapat membedakan kawasan-kawasan yang dapat digunakan untuk lokasi penangkapan ikan atau tidak," kata dia di Padang, Kamis.
Ia mengatakan kebijakan ini termasuk tindakan tegas pada oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dengan menggunakan peledak atau cara tidak baik lainnya.
"Berdasarkan tinjauan di perairan Sumbar, terumbu karang di provinsi ini sebagian dalam keadaan rusak dan sebagian lagi cukup baik, namun terus dilakukan penumbuhan karang-karang baru untuk memperbaiki keadaan laut," jelas dia.
Penanaman terumbu karang merupakan salah satu tindakan yang berpengaruh jangka panjang karena pertumbuhannya hanya 1,5 sentimeter per tahun sehingga dibutuhkan waktu lama untuk mengembangbiakkannya.
Selain itu, konservasi terumbu karang tidak dapat dilakukan begitu saja, melainkan harus beriringan dengan hutan bakau dan padang lamun karena ketiganya saling berhubungan.
"Untuk dapat melestarikannya secara maksimal, dibutuhkan tindakan yang serius dan maksimal pula," ujar dia.
Masyarakat dan pemerintah juga harus bertanggungjawab dan bekerja sama agar peranakan terumbu karang dapat dilaksanakan sepenuhnya dan berdampak baik pada setiap biota laut yang ada khususnya di kawasan perairan Sumbar.
Sementara para penyelam dari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut bersama penyelam dari Marinir Lantamal II, Diskanlut Pesisir Selatan dan Diving Proklamator Universitas Bung Hatta telah membuat kebun transplantasi terumbu karang di perairan laut Pulau Aur, Painan, Pesisir Selatan beberapa bulan lalu.
Kepala BPSL Padang, Andry Indyusworo Sukmoputro mengatakan kegiatan transplantasi terumbu karang tersebut merupakan realisasi dari MoU antara Kementrian Kelautan dan Perikanan RI dengan Korp Marinir TNI-AL dalam pelestarian terumbu karang dan sumberdaya pesisir laut.
"Kegiatan tersebut dilakukan selain dari usaha rehabilitasi terumbu karang, juga bagian dari upaya menarik wisata selam yang sudah mulai digemari," kata dia.
Ia mengatakan transplantasi ribuan bibit karang dilakukan dengan menggunakan subtract dari semen sebagai media tempat tumbuh yang di desain khusus dan ditempatkan di Pulau Aur Gadang Painan. (cpw)
Berita Terkait
ISI Padang Panjang lestarikan Silek Galombang Duobaleh
Jumat, 19 April 2024 15:02 Wib
BKSDA Sumatera Barat telah melepasliarkan 16 owa ungko ke habitat baru
Jumat, 17 November 2023 13:29 Wib
Solok Selatan terima Rp2,6 miliar pelestarian cagar budaya
Rabu, 15 November 2023 20:58 Wib
Balai Pelestarian Kebudayaan Sumbar adakan FestDaMa-K44
Jumat, 15 September 2023 17:12 Wib
Peduli pendidikan dan pelestarian budaya Papua, Pertamina Trans Kontinental salurkan CSR di Sorong
Rabu, 9 Agustus 2023 16:44 Wib
Wawako Solok dukung pelestarian panggung pidato adat
Minggu, 6 Agustus 2023 19:24 Wib
PT Semen Padang tegaskan konsisten atas pelestarian lingkungan
Kamis, 13 April 2023 11:32 Wib
DPRD Sumbar sampaikan nota Ranperda pelestarian dan pemajuan kebudayaan daerah
Senin, 6 Februari 2023 19:43 Wib