Unand akan Tingkatkan Pengetahuan Mahasiswa Tentang KB

id Unand, Mahasiswa, KB

Padang, (AntaraSumbar) - Program Studi (Prodi) Kebidanan Universitas Andalas (Unand) Padang akan berupaya meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang Keluarga Berencana (KB) lebih mendalam.

"Salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman ini yakni memperkuat materi dalam perkuliahan bagi mahasiswa bidan serta menyosialisasikan dalam berbagai seminar," kata Kepala Prodi Kebidanan Unand, dr. Detti Iryani di Padang, Sabtu.

Dia menyebutkan beberapa waktu lalu pihaknya telah mengadakan seminar tentang penggunaan KB Spiral kepada mahasiswa. Seminar yang bekerja sama dengan label ternama alat pengaman Andalan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman mahasiswa bidan tentang penggunaan KB.

Sebab, katanya, bidan nantinya akan berkecimpung dalam dunia kontrasepsi tersebut seperti pilnya, suntikan hingga pengaman biasa.

"Seminar ini selain mengupayakan peningkatan pengetahuan tentang KB juga memperkuat pemahaman tentang berbagai penyakit seks dan kewanitaan," kata dia.

Salah satu yang menjadi isu paling mengemuka katanya tentang peluang meningkatnya jumlah penderita kanker serviks atau mulut rahim.

Hal ini juga menurutnya penting dipahami mahasiswa, mengingat kalangan tersebut paling rentan dengan panyakit tersebut.

"Pengetahuan mahasiswa diharapkan mampu menggugah untuk menjauhi beberapa perilaku yang menyimpang," katanya.

Ke depan, katanya, kegiatan semacam ini akan terus ditingkatkan intensitasnya. Tidak hanya melibatkan mahasiswa kebidanan saja, namun juga mahasiswa jurusan lain.

"Kemudian hasilnya akan diimplementasikan dan menyosialisasikan di tengah masyarakat," ucapnya.

Sementara itu salah seorang bidan di Padang, Delima menilai perlu kehati-hatian bagi pengajar dalam memberikan pengetahuan tentang seks seperti KB tersebut.

Menurutnya, pengajaran dan pengetahuan seks atau narkoba yang diberikan justru menjadi dilema bagi generasi muda tersebut.

Sebab, katanya, dengan pengetahuan yang banyak dimiliki tentang KB, dapat berakibat semakin banyaknya perilaku seks bebas.

"Hal ini sama dengan sosialisasi narkoba atau anti rokok, semakin banyak sosialisasi justru semakin banyak konsumennya," ucapnya. (*)