FMIPA-Unand Gunakan Prinsip "5As" Bangun Inovasi

id FMIPA-Unand

Padang, (Antara) - Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat (Sumbar) Syafrizal mengatakan institusinya akan membangun karya inovatif dengan semboyan 5As yakni Kerja Keras, Cerdas, Mawas, Tuntas, dan Ikhlas.

"Semboyan 5As ini bertujuan untuk membangun mahasiswa dan dosen MIPA yang memiliki kemampuan dan berdaya saing tinggi di masa depan," katanya, di Padang, Senin.

Dia menjelaskan kerja keras mengandung arti tidak ada kenal menyerah dalam mencapai cita-cita, bila dikaitkan dengan riset misalnya mahasiswa tidak berhenti melakukan penelitian meski menemui kegagalan.

Kemudian ketika hasil tersebut telah diraih mahasiswa terus menambah risetnya hingga menemukan berbagai inovasi, katanya.

"Cerdas merupakan bakat intelektual yang seharusnya terus melekat pada diri seorang mahasiswa sekalipun telah lulus," katanya.

Dalam hal inovasi katanya, kecerdasan yang dimiliki oleh mahasiswa dan dosen dalam menciptakan suatu karya harus juga disertai dengan pemikiran manfaatnya.

Artinya hasil yang didapat dari sebuah riset atau pembelajaran dapat dipikirkan untuk menjadi bagian yang aplikatif di tengah masyarakat, ucapnya.

"Dalam mengejar suatu inovasi dengan kerja keras dan kecerdasan, aspek waspada dan mawas diri juga perlu dilakukan oleh mahasiswa dan dosen," katanya.

Artinya proses dari semuanya itu tidak mengganggu hasil karya orang lain, sebagai contoh flagiat dalam penelitian.

Bila itu terjadi kata dia, sebuah karya tersebut sudah tidak bisa dikatakan inovatif lagi namun sebuah falgiarisme yang harus di sanksi, ucapnya.

"Dalam melakukan inovasi harus tuntas dan tidak menyerah pada kegagalan dan ikhlas bila menerima kerugian," ucapnya.

Kesemua hal tersebut kata dia diharapkan dapat menjadi pedoman khususnya bagi civitas akademika MIPA agar karya yang tercipta murni sebuah inovasi yang muncul dari kemampuan diri.

Sementara itu Mahasiswa Pascasarjana MIPA, Alan mengapresiasi adanya langkan 5As tersebut.

Menurutnya mungkin saat ini hal tersebut baru sebatas semboyan yang keluar dari kata seorang dekan.

Namun katanya, bila diimplementasikan pada kegiatan sehari-hari hal tersebut cukup bermanfaat.

Sebagai contoh dalam mengejar beasiswa ke luar negeri bagi mahasiswa, prinsip 5As sangat penting dilakukan, ucapnya. (*)