BI: Pertumbuhan Ekonomi Sumbar Triwulan III Melambat

id Pertumbuhan, Ekonomi, Sumbar

BI: Pertumbuhan Ekonomi Sumbar Triwulan III Melambat

Ilustrasi. (ANTARA SUMBAR/Iggoy el Fitra)

Padang, (AntaraSumbar) - Bank Indonesia perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) mencatat pertumbuhan ekonomi provinsi itu pada triwulan III 2015 tumbuh sebesar 4,71 persen atau sedikit melambat dibandingkan triwulan II yang mencapai 5,31 persen.

"Menurunnya konsumsi rumah tangga serta kinerja ekspor berdampak pada melambatnya ekonomi Sumbar triwulan III," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Puji Atmoko di Padang, Senin.

Ia menyampaikan pelemahan konsumsi rumah tangga terjadi seiring dengan menurunnya daya beli dan pendapatan masyarakat.

Turunnya harga komoditas internasional dan permintaan ekspor dari negara mitra dagang utama juga berdampak pada penurunan kinerja ekspor.

Sementara dari sisi lapangan usaha, perlambatan ekonomi terjadi pada hampir semua lapangan usaha dominan di Sumbar, yaitu perdagangan, transportasi dan pergudangan, dan industri pengolahan seiring dengan menurunnya permintaan dan konsumsi domestik, lanjut dia.

Namun demikian, meningkatnya kegiatan investasi dan belanja pemerintah daerah mampu menahan perlambatan ekonomi lebih dalam.

Puji melihat momentum Ramadan dan perayaan hari raya Idul Fitri pada triwulan III 2015 tidak dapat mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga.

"Daya beli dan pendapatan masyarakat turun akibat berlanjutnya tekanan depresiasi nilai tukar rupiah serta rendahnya permintaan dunia terhadap komoditas Sumbar," ujarnya.

Ia mengatakan dengan realisasi tersebut, pertumbuhan ekonomi Sumbar yang selama lima tahun terakhir berada di atas nasional, sekarang berada di bawah pertumbuhan ekonomi nasional.

Sementara pengamat ekonomi Universitas Andalas (Unand) Padang Syafrudin Karimi menilai pertumbuhan ekonomi Sumbar relatif stabil sejak 2009.

"Ini sedikit lebih baik diatas angka nasional jika kita mengacu kepada angka pertumbuhan ekonomi," kata dia.

Ia berpendapat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi perlu memperbesar kapasitas bisnis di Sumbar. (*)