Aia Angek Arara Nagari Cupak Butuh Pengembangan dan Promosi

id Wisata, Solok

Aia Angek Arara Nagari Cupak Butuh Pengembangan dan Promosi

Ilustrasi. Sejumlah wisatawan pemandian Batang Tabik, Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar) menikmati pemandian bersama keluarga. (ANTARA SUMBAR/Floruci)

Dari seratus lebih obyek wisata alam dan budaya yang tersebar di 74 nagari (desa adat) dalam 14 wilayah kecamatan di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, satu diantaranya adalah kolam pemandian Aia Angek (air panas) Arara berlokasi di kejorongan Aia Angek Sonsang, Nagari Cupak, Kecamatan Gunung Talang.

Sayangnya, saat ini obyek wisata pemandian air panas yang terletak di Dusun Sawah Piaia itu, bak sebongkah mutiara terpendam yang belum berkilau. Sebagai sebongkah mutiara, keberadaan Aia Angek Arara harus dipoles lagi agar tampak berkilau bercahaya, oleh pemerintahan Nagari Cupak yang mengelola obyek wisata pemandian air panas tersebut.

Agar bisa berkilau bak mutiara yang mahal harganya, pemandian Aia Angek Arara yang bersumber dari mata air bawah tanah perbukitan Sawah Piaia di kaki Gunung Talang itu, mesti secepatnya diasah dan dipoles dengan cara dilakukan rehab perbaikan dengan sebagaimana mestinya.

Perbaikan tentunya juga harus didukung dengan anggaran oleh pemerintahan Nagari Cupak, sesuai kebutuhan tehab pekerjaan yang disesuaikan pula dengan kemampuan keuangan nagari.

Saat ini, pemandian Aia Angek Arara, memiliki dua kolam pemandian air hangat yang sudah cukup representatif. Kolam pria berukuran 6 X 10 meter dan kolam wanita ukuran 4 x 8 meter dengan kedalaman 1 hingga 1,5 meter berlantai berkeramik berwarna biru dan putih membuat kolam pemandian itu terlihat bersih, indah dan rapi.

Sayangnya, di lokasi pemandian Aia Angek Arara itu, sampai kini masih belum dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung yang memadai. Ruang ganti pakaian untuk pengunjung, baik di kolam pria dan wanita pun bahkan tak ada sama sekali.

Sebagai ruang ganti pakaian, pengunjung terpaksa mengganti pakaianya yang basah sehabis mandi air panas, di dua jamban berukuran kecil milik warga berdinding terpal plastik, yang berada di bagian depan kolam pemandian tersebut.

Tak hanya itu, lampu penerangan disekitar kolam pemandian dan area parkir kendaraan pengunjung pada malam hari, juga masih minim.

Akibatnya, kawasan sekitar kompleks pemandian Aia Angek yang dibangun oleh tetua masyarakat setempat tahun 1990-an itu, kurang pencahayaan lampu penerangan.

Yang juga tak kalah pentingnya adalah akses jalan masuk kelokasi Aia Angek Arara tersebut, yang sedapat mungkin dilakukan pelebaran ruas jalan masuk ke lokasi pemandian itu.

Kendati ruas jalan ke lokasi itu sudah dicor semen, namun ruas jalan di sekitar lokasi hanya bisa dilalui untuk ukuran satu mobil saja.

Itu artinya, bila ada dua mobil pengunjung dari arah berlawanan bertemu di ruas jalan masuk ke obyek wisata pemandian tersebut, mulai dari jalan masuk di simpang tiga Aia Angek Sonsang dari arah kejorongan Balai Pandan, satu dari dua mobil diruas jalan itu harus mengalah.

Salah satu mobil terpaksa harus berhenti, menepikan kendaraanya ditepi ruas jalan tersebut atau dimasukan kedalam dipekarangan rumah warga sekitar. Sebab ruas badan jalan ke lokasi pemandian air panas itu, tidak mencukupi untuk dilalui dua jalur mobil secara bersamaan.

Bila akses jalan sudah bisa diperlebar oleh pemerintahan Nagari Cupak, maka mobil pengunjung bisa keluar masuk dengan leluasa menuju kawasan komplek pemandian Aia Angek Arara tersebut.

Untuk pengunjung yang memakai kendaraan roda dua atau sepeda motor, bisa dengan lancar melaju keluar masuk diruas jalan tersebut, hingga sampai kelokasi areal parkir disekitar komplek kolam pemandian air panas itu.

Pengelola pemandian Aia Angek Arara, Afrizal Sidik (40) membenarkan, tiga persoalan tersebut diatas menjadi kendala utama, yang harus dibenahi oleh pemerintahan Nagari Cupak dan didukung oleh Pemkab Solok melalui Dinas Pariwisata setempat.

Afrizal mengatakan, upaya rehab perbaikan lokasi pemandian Aia Angek Arara itu, saat ini sudah mulai dilakukan pengerjaan perbaikan sarana dan prasarana pendukung oleh pemerintahan Nagari Cupak.

Seperti pembangunan pagar tembok sekeliling lokasi kompleks kolam pemandian, pemasangan dinding pembatas kolam pria dan wanita dan pekerjaan rehab lainya. Agar keberadaan dan penampilan fisik obyek wisata pemandian Aia Angek Arara tersebut, lebih represenatatif lagi.

"Dengan kondisi pemandian Aia Angek Arara yang seperti saat sekarang ini saja, puluhan bahkan ratusan pengunjung setiap hari datang mandi-mandi berenang di kolam Aia Angek," kata Afrizal, setengah berpromosi.

Ia menyebutkan setiap hari pengunjung datang silih berganti, pagi, siang, sore dan bahkan malam hari, untuk mandi-mandi berenang menikmati hangatnya suhu air panas alami Aia Angek Arara yang menyegarkan sekujur badan.

Ada yang datang dari kota Padang, Sawahlunto, Sijunjung, Bukittingi dan juga pengunjung dari Pekan Baru dan Jambi selain masyarakat dari berbagai Nagari di Kabupaten Solok.

Sebagian besar pengunjung, kata Afrizal, ada juga yang mengaku mandi dan berendam di kolam air panas tersebut, sebagai terapi alternatif penyembuhan penyakit rematik secara alamiah.

Ia mengatakan, apabila obyek wisata pemandian Aia Angek Arara itu sudah selesai direhab dan diperbaiki, dia yakin dan percaya akan semakin banyak pengunjung yang datang ke pemandian Aia Angek Arara yang akan berdampak pada meningkatnya perekonomian masyarakat nagari setempat.

Karena masyarakat sekitar lokasi kolam pemandian itu, bisa berjualan makanan dan minuman yang dijajakan kepada pengunjung. Atau bahkan warga sekitar juga bisa membuka penginapan sederhana dengan harga yang terjangkau, yang khusus disediakan bagi pengunjung yang ingin menginap di lokasi itu.

Afrizal juga menyebutkan, saat ini, di lokasi pemandian air panas itu, cuma terdapat enam tiang listrik lampu penerangan yang terbuat dari batang kayu seadanya.

"Arus listrik untuk enam titik tonggak kayu lampu penerangan dengan kabel panjang itu diambil dari rumah salah seorang warga sekitar bernama Syamsidar," katanya.

Wali Nagari Cupak Dasril didampingi Kepala Jorong Aia Angek Sonsang Hendi Zulhendra mengatakan, pemerintahan nagari setempat telah mengucurkan dana Rp100 juta untuk rehab perbaikan kompleks kolam pemandian Aia Angek Arara itu.

"Sumber dananya berasal dari bantuan Dana Desa tahun anggaran 2015 yang digelontorkan pemerintah melalui dana APBN," kata Dasril.

Dengan adanya rehab perbaikan kompleks kolam pemandian Aia Angek Arara itu, diharapkan keberadaan obyek wisata pemandian air panas Arara tersebut, bisa lebih bagus lagi dari segi penampilan fisiknya.

Secara bertahap dan sesuai anggaran dana yang dimiliki pemerintahan Nagari Cupak, kata Dasril, sarana prasarana pendukung kolam pemandian air panas itu akan dilengkapi sesuai kemampuan keuangan nagari.

"Ruang ganti pakaian pengunjung dan penambahan lampu penerangan disekitar kompleks pemandian Aia Angek Arara itu juga akan diupayakan pembangunanya sesegera mungkin," katanya.

Wali Nagari Dasril tidak menampik, kalau selama ini, masyarakat Kabupaten Solok dan luar Solok cuma kenal dengan keberadaan obyek wisata pemandian Aia Angek Bukik Kili di Nagari Koto Baru Kecamatan Kubung dan Aia Angek Bukik Gadang di Nagari Koto Anau Kecamatan Lembang Jaya.

Sedangkan obyek wisata Aia Angek Arara di Jorong AA Sonsang Nagari Cupak Kecamatan Gunung Talang itu, sepertinya memang masih belum dikenal betul dan diketahui oleh masyarakat Kabupaten Solok dan masyarakat luar Solok.

Dasril berharap, setelah dilakukan rehab perbaikan kolam pemandian Aia Angek Arara dengan sedemikian rupa, kedepan akan semakin banyak wisatawan datang berkunjung menikmati keindahan dan kenyamanan pemandian Aia Angek Arara di Nagari Cupak tersebut.

Masalah keamanan, ketertiban dan kenyamanan seluruh pengunjung yang datang ke obyek wisata pemandian Aia Angek Arara tersebut, katanya, menjadi perhatian utama masyarakat sekitar dan pemerintahan nagari setempat.

Sejak kolam Aia Angek Arara mulai ramai dikunjungi wisatawan, belum pernah terdengar keluhan atau laporan, pengunjung yang kehilangan barang-barang milik mereka disekitar lokasi pemandian air panas tersebut.

"Masalah keamanan dan kenyamanan pengunjung sangat kami perhatikan dan kami utamakan agar pengunjung merasa senang dan betah berlama-lama mandi-mandi berenang bersama sanak keluarga mereka dilokasi pemandian Aia Angek Arara," tutur Dasril.

Ia juga menyebutkan saat ini pengunjung yang datang dan ingin masuk mandi-mandi berenang di kolam pemandian Aia Angek Arara, tidak dipungut karcis masuk atau uang retribusi.

Dasril mengatakan, kedepan bila sarana dan prasarana pemandian air panas itu sudah dilengkapi dengan sedemikian rupa, barulah pengunjung yang masuk ke lokasi kolam pemandian tersebut akan dikenakan karcis masuk pembayaran retribusi dengan harga yang sangat terjangkau oleh saku pengunjung.

"Untuk saat ini pengunjung cukup membayar secara sukarela dengan cara memasukan uang, kedalam kotak uang yang telah diletakan pihak pengelola didepan pagar pintu masuk komplek pemandian Aia Angek Arara itu," katannya. (*)