Pertumbuhan Ekonomi Sumbar 2015 Lampaui Nasional

id Pertumbuhan Ekonomi, Sumbar, 2015

Pertumbuhan Ekonomi Sumbar 2015 Lampaui Nasional

Ilustrasi. Pekerja menyelesaikan pembangunan salah satu hotel baru berlantai 13 di Padang. (ANTARA SUMBAR/Iggoy el Fitra)

Padang, (AntaraSumbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) menyampaikan pertumbuhan ekonomi provinsi itu pada 2015 mencapai 5,41 persen atau melampaui pertumbuhan nasional yang hanya 4,79 persen.

"Meskipun melambat dibanding 2014 yang tumbuh 5,86 persen, namun angka tersebut masih positif," kata Kepala BPS Sumbar Dody Herlando di Padang, Jumat.

Ia menyebutkan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah bidang informasi dan komunikasi mencapai 9,86 persen, pendidikan 8,92 persen dan transportasi serta pergudangan 8,07 persen.

"Ini menjadi suatu peluang dan dapat ditangkap sektor lain bahwa bidang informasi dan komunikasi tumbuh pesat di Sumbar," kata dia.

Kemudian, bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi 2015, pertanian, kehutanan dan perikanan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,04 persen, transportasi dan pergudangan 0,90 persen dan perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor sebesar 0,79 persen, lanjut dia.

Sementara, perekonomian Sumbar jika diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp178,81 triliun dan PDRB per kapita mencapai Rp34,41 juta.

Sedangkan pada pada triwulan IV 2015 ekonomi Sumbar tumbuh 5,74 persen dibandingkan triwulan IV 2014.

Menurut Dody pertumbuhan terjadi pada sebagian besar lapangan usaha yaitu jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang merupakan lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 12,03 persen.

Lalu pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 11,84 persen dan jasa perusahaan sebesar 10,24 persen, ujarnya.

Ia mengatakan idealnya pertumbuhan ekonomi yang baik adalah mencapai tujuh persen sehingga dapat membuka lapangan kerja baru.

Untuk pertumbuhan ekonomi triwulan I 2016 ia mengatakan masih akan menunggu, namun dengan adanya kebijakan pemerintah tender dilaksanakan di awal tahun akan memperkuat belanja modal pemerintah.

Sementara Bank Indonesia perwakilan Sumbar memperkirakan pertumbuhan ekonomi provinsi itu pada 2016 membaik tumbuh sekitar 5,2 persen hingga 5,6 persen.

"Pertumbuhan tersebut ditopang dukungan konsumsi rumah tangga seiring dengan membaiknya daya beli masyarakat," kata Kepala Perwakilan BI Sumbar Puji Atmoko.

Menurut dia meningkatnya optimistis investor terhadap dampak paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah diharapkan dapat memberikan iklim investasi yang semakin kondusif termasuk di Sumbar. (*)