Padang, (Antara) - Peneliti bidang gizi dan kesehatan masyarakat dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Dr Denas Symond mengatakan kurangnya perhatian dan perawatan orang tua sebabkan anak kekurangan gizi.
"Anak balita yang kurang gizi jelas karena kekurangan berbagai asupan zat makanan untuk pertumbuhan namun secara perkembangan juga dampak dari rendahnya perhatian dan perawatan orang tua," katanya di Padang, Senin.
Hal ini, kata dia telah dibuktikan dalam penelitian disertasinya yang berjudul "Suplementasi Makanan Berbasis Lokal dan Optimalisasi Dukungan Ayah Terhadap Perubahan Kadar Albumin, Haemoglobulin A, dan Antropometri Pada Anak Gizi Kurang Di Kabupaten Padang Pariaman".
Dalam penelitian tersebut dirinya menggunakan makanan suplemen berbasis lokal untuk mengukur ada tidaknya perubahan pada indikator zat anak kurang gizi yakni kadar Albumin, Haemoglobulin A, Immunoglobin A, dan Antropometri sebagai ukuran dimensi tubuh.
Kemudian si anak kurang gizi diberikan pengarahan dan konseling dari ayahnya.
Hasilnya terjadi perubahan kadar ketiga zat Albumin, Haemoglobulin A, Immunoglobin A ke arah yang positif.
Selain itu secara antropometri juga terjadi perubahan ke arah yang positif.
"Hal ini mengindikasikan selain penambahan asupan nutrisi, perhatian dan harmonisasi dalam keluarga juga dibutuhkan untuk mencegah anak kurang gizi," ujarnya.
Menurutnya pada beberapa kasus kekurangan gizi pada anak terjadi pada suami dan istri yang tidak harmonis.
Dalam hal ini anak menjadi terintervensi yang menyebabkan malas untuk makan akibatnya terjadi kekurangan gizi, tambahnya.
Sementara itu kepala Dinas Kesehatan Padang, Eka Lusti mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengawasi ada atau tidaknya kejadian anak kekurangan gizi di wilayah tersebut.
Untuk itu, dia berharap adanya dukungan dari masyarakat untuk menginformasikan bila ada hal tersebut. (*)
Berita Terkait
Peneliti: Presiden terpilih perlu prioritaskan kesejahteraan guru
Kamis, 15 Februari 2024 5:11 Wib
Kolaborasi internasional peneliti Universitas Andalas
Selasa, 9 Januari 2024 15:49 Wib
Peneliti: Wolbachia hanya dapat hidup di serangga
Minggu, 19 November 2023 19:25 Wib
Peneliti Unand masuk top 100 ilmuwan versi AD Scientific Index
Selasa, 7 November 2023 16:39 Wib
Unand pastikan inventor miliki 60 persen hak royalti hasil inovasi
Jumat, 27 Oktober 2023 15:39 Wib
Penyerahan dana bantuan hibah kepada dosen peneliti Universitas Muhammadiyah
Kamis, 10 Agustus 2023 14:07 Wib
Peneliti Unand ciptakan nasi padang instan tahan setahun
Kamis, 15 Juni 2023 16:18 Wib
Mentan yakin para peneliti bantu wujudkan ketahanan pangan nasional
Sabtu, 10 Juni 2023 20:30 Wib