Lima Kecamatan Solok Selatan Terendam Banjir

id Banjir, Solok Selatan

Padang Aro, (AntaraSumbar) - Sebanyak lima kecamatan di Kabupaten Solok Selatan terendam banjir akibat luapan sejumlah sungai besar di daerah itu seusai hujan lebat yang mengguyur sejak Minggu (7/2).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan, Editorial di Padang Aro, menyebutkan lima kecamatan yang terendam banjir itu, yakni Kecamatan Sungai Pagu, Pauh Duo, Sangir, Sangir Jujuan dan Sangir Batang Hari.

Dari lima kecamatan itu, katanya, rumah warga yang paling banyak terendam banjir berada di Sungai Pagu kemudian di Sangir. Seluruh rumah warga yang terendam banjir mencapai 2.000 rumah, yang terbanyak di Sungai Pagu. Sementara di Sangir, daerah Sampu, banjir merendam sekitar 20 rumah warga. Banjir di kecamatan ibukota itu akibat luapan Sungai Batang Sangir dan Batang Liki.

Sedangkan untuk banjir di Sangir Jujuan dan Sangir Batanghari, hanya merendam persawahan warga.

Ia menyebutkan, banjir di Sungai Pagu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB akibat meluapnya sejumlah sungai, seperti Sungai Batang Bangko, Batang Suliti, Batang Lolo dan Batang Pulakek. Ketinggian air kala itu mencapai 1,5 meter lebih.

Warga yang rumahnya terendam banjir, katanya, langsung dievakuasi ke masjid terdekat dan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas).

Bukan saja merendam rumah warga, banjir juga menyebabkan terendamnya jalan nasional di sekitar Pasar Muaralabuh, Sungai Pagu. Kondisi ini menyebabkan tersendatnya arus lalu lintas. Ratusan warga yang ingin melihat banjir yang tumpah ruah di sekitar jembatan Koto Baru dan Polsek Sungai Pagu juga membuat arus lalu lintas menjadi terganggu.

Sejumlah kendaraan bermotor roda dua yang melintas jalan itu mogok karena terendam banjir.

Air luapan sungai tersebut juga membuat akses jalan ke Pasar Muarlabuh tidak bisa dilalui oleh warga dan pedagang. Hal ini menyebabkan pedagang yang seyogyanya menggelar dagangan di Pasar Muaralabuh, terpaksa membuat pasar sementara di pintu masuk pasar tersebut.

Banjir yang membawa material lumpur dan sejumlah potongan kayu itu, katanya, juga merendam sejumlah Sekolah Dasar (SD) dan sebuah pesantren di Sungai Pagu.

"Ada dua SD dan satu pesantren di Sungai Pagu yang terendam banjir," katanya.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Solok Selatan, AKBP Ahmad Basahil menyebut, banjir di Sungai Pagu juga turut merendam markas Kepolisian Sektor (Polsek) serta asrama kepolisian. Sebanyak 27 kepala keluarga (KK) yang menghuni asrama tersebut terpaksa dievakuasi dan diungsikan ke puskesmas dan masjid terdekat.

Banjir bah yang datang secara tiba-tiba itu, katanya, membuat berkas-berkas kasus serta dokumen dan barang-barang milik penghuni asrama serta aset-aset polsek, tidak bisa diselamatkan. Banjir jumlah merendam tiga buah kendaraan roda empat yang saat itu berada di Polsek. (*)