Industri Kimia Sumut Paling Diminati Investor

id Industri Kimia, Sumut

Medan, (AntaraSumbar) - Sektor industri kimia serta listrik, gas, dan air di Sumatera Utara tetap diminati investor asing dan lokal yang ditandai dengan masuknya kelompok itu dalam lima besar investasi di daerah itu pada 2015.

"Di PMA (penanaman modal asing) investasi sektor industri kimia dan listrik, gas dan air berada di urutan pertama dan kedua. Komposisi serupa juga di investasi PMDN," kata Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Sumatera Utara (Sumut) Purnama Dewi di Medan, Senin.

Investasi kimia PMA mencapai Rp5,426 triliun dan pada PMDN sebesar Rp2,526 triliun.

Sementara di sektor listrik, gas dan air, investasi di PMA mencapai Rp4,393 triliun dan pada PMDN senilai Rp562,619 miliar.

Menurut dia, besar dan terus naiknya investasi di kedua kelompok industri itu didorong masih dibutuhkannya golongan barang tersebut oleh masyarakat.

"Sebenarnya investasi di kedua sektor itu khusunysa listrik, gas dan air masih bisa lebih besar, karena nyatanya masih banyak yang menunda investasi tersebut," katanya.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut Parlindungan Purba menyebutkan kedua sektor itu dtambah industri makanan tetap menjadi pilihan investor di Sumut.

Untuk industri kimia, kata dia, karena potensinya bahan baku seperti sawit cukup besar.

Sektor listrik, gas dan air, memang masih sangat dibutuhkan masyarakat dan industri. Listrik Sumut diinformasikan memerlukan sedikitnya 1.000 megawaat.

Gas juga diperlukan industri khususnya dengan harga murah karena yang ada selama ini, selain terbatas juga harganya mahal.

Air bersih juga dibutuhkan khususnya untuk di luar Kota Medan yang sebagian besar belum mendapat pasokan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Medan.

"Untuk terus meningkatkan investasi, Pemprov Sumut/pemkab/pemkot harus memberi kemudahan perizinan yang selama ini selalu menjadi hambatan investor karena selain masih berbeli-belit juga mahal," kata Parlindungan Purba.

Industri makanan diminati investor karena melihat potensi konsumsi yang besar menyusul jumlah penduduk Sumut yang cukup banyak. (*)