Padang Aro, (AntaraSumbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Selatan menafsirkan kerugian akibat bencana alam yang melanda daerah itu pada Senin mencapai Rp60 miliar.
"Hujan yang melanda Solok Selatan pada Minggu (7/2) hingga Senin menyebabkan banjir yang merendam 2.000 rumah warga, longsor, sejumlah jalan terban dan rusak, irigasi rusak akibat banjir, sawah terendam banjir. Kisaran kerugian mencapai Rp60 miliar," kata Kepala BPBD Solok Selatan, Editorial di Padang Aro, Senin.
Banjir akibat luapan sejumlah sungai di Solok Selatan merendam sekitar 2.000 rumah warga di Kecamatan Sungai Pagu dan Sangir. Warga tidak bisa menyelamatkan barang-barang milik mereka karena banjir bandang tersebut datang dengan tiba-tiba.
Banjir tersebut juga merendam sekitar 500 hektare sawah di lima kecamatan, yakni Sungai Pagu, Pauh Duo, Sangir, Sangir Jujuan dan Sangir Batanghari.
Bukan itu saja, katanya, air bah itu juga merusak tujuh jembatan yang diantaranya berada di Janjang Kambiang, Kiambang, Koto Rambah, Ranah Pantai Cermin dan Bulu Kasok.
Guyuran hujan yang terjadi sejak Minggu (7/2) itu juga membuat sejumlah titik jalan nasional yang melintas di daerah itu longsor, seperti di Liki Kecamatan Sangir sepanjang 30 meter dan hampir memutus lebar jalan. Kemudian di daerah Ampalu sebanyak dua titik dengan panjang mencapai 40 meter.
Sementara Kepala Kepolisian Resor (Polres) Solok Selatan, AKBP Ahmad Basahil menyebutkan, pihaknya menempat sejumlah personel di jalan terban daerah Liki guna mengantisipasi korban jiwa akibat pengendara yang tidak tahu adanya jalan terban.
Pengendara yang melintasi daerah itu, katanya, diminta lebih waspada karena sejumlah tebing yang berada di tepi jalan nasional itu rawan longsor, seperti di daerah Ampalu Kecamatan Pauah Duo.
"Dari pantauan kami, sejumlah titik tebing di pinggir jalan nasional daerah Ampalu longsor. Ini perlu diwaspadai oleh pengendara," katanya.
Ia menambahkan, warga yang berada di lokasi rawan longsor untuk sementara waktu diminta mengungsi ke daerah yang lebih aman karena menurut prakiraan BMKG intensitas hujan pada awal Februari ini meningkat. (*)
Berita Terkait
Sarasehan HKBN 2024, Hendri Septa Berbagi Pengalaman Tentang Upaya Pengurangan Resiko Bencana
Jumat, 26 April 2024 18:13 Wib
HKBN 2024, Kota Padang Kuatkan Fase Pra Bencana
Jumat, 26 April 2024 18:11 Wib
Muhadjir Effendy: Daerah harus kenali tipe bencana secara detail
Jumat, 26 April 2024 17:10 Wib
Menko: Sumbar harus jadikan mitigasi bencana program super prioritas
Jumat, 26 April 2024 15:10 Wib
BNPB siap bantu Sumbar bangun selter untuk evakuasi tsunami
Jumat, 26 April 2024 15:08 Wib
Sirine gempa dan tsunami dibunyikan dalam simulasi bencana Sumbar
Jumat, 26 April 2024 10:01 Wib
Menko PMK : Sosialisasi mitigasi bencana untuk minimalisasi korban
Jumat, 26 April 2024 9:00 Wib
Menko PMK tekankan pentingnya masyarakat miliki sikap siap siaga
Jumat, 26 April 2024 0:43 Wib