Disbudpar:Renovasi TMSBK akan Tingkatkan Kunjungan

id Renovasi TMSBK

Bukittinggi, (AntaraSumbar) - Rencana renovasi secara besar-besaran terhadap Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan Kota Bukittinggi diperkirakan meningkatkan jumlah pengunjung hingga dua kali lipat per tahun ke objek wisata itu.

"Saat ini, rata-rata pengunjung per tahun berjumlah 400.000 orang, setelah renovasi diperkirakan akan meningkat menjadi 800.000 pengunjung per tahun karena sejumlah perubahan yang dilakukan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat, Melfi Abra di Bukittinggi, Rabu.

Ia menambahkan, renovasi TMSBK saat ini dalam tahap perencanaan yakni pembuatan "grand design" dan rencana penyusunan detail kawasan atau Detail Engineering Design (DED) yang dilakukan oleh tim konsultan dari luar negeri.

Renovasi tersebuat didanai oleh pemerintah pusat dengan biaya diperkirakan sebesar Rp105 miliar. Namun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengatakan ada kemungkinan penambahan atau pengurangan dana bergantung hasil survei dari tim konsultan.

Selama masa renovasi tersebut, ia melanjutkan, akan ada penutupan TMSBK secara bertahap ataupun secara keseluruhan untuk kelancaran pekerjaan.

"Penutupan itu baru dilakukan pada saat pengerjaan pembangunan dilaksanakan, belum ditentukan waktunya," ujarnya.

Ia mengungkapkan, penutupan tersebut akan berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata. Namun setelah renovasi, akan memberi pengaruh positif.

"Berdasarkan survei dari tim konsultan, hal itu akan dapat diatasi karena pengunjung akan meningkat segera setelah pembukaan kebun binatang yang baru dengan taraf internasional," ujarnya.

Terkait retribusi TMSBK yang saat ini berjumlah Rp6 miliar per tahun, diperkirakan juga akan meningkat menjadi Rp12 miliar pada tahun pertama setelah pembukaan disebabkan salah satunya karena publikasi dari berbagai media.

"Kebun binatang juga nantinya diharapkan akan menjadi objek wisata yang memberi nilai pendidikan karena koleksi satwa baik dari Indonesia maupun luar negeri," katanya.

Satwa di TMSBK nantinya akan berjumlah 70 spesies yaitu 50 spesies satwa Indonesia, 11 spesies satwa luar negeri dan sembilan spesies ikan endemik Sumatera yang dilindungi.

"Hal tersebut sudah dibicarakan bersama Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan akan dikoordinir oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar," katanya. (cpw)