KKP: 100 Juta Benih Rampung November 2016

id KKP, 100 Juta, Benih Ikan

Jakarta, (AntaraSumbar) - Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto menyatakan program bantuan 100 juta ekor benih ikan kepada masyarakat pembudidaya ditargetkan rampung pada bulan November 2016.

"Saat ini realisasi bantuan benih ikan sudah hampir 22 juta ekor untuk seluruh Indonesia," kata Slamet Soebjakto dalam rilis berita KKP di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, realisasi bantuan benih ikan tersebut juga dilakukan secara merata alokasinya antara di Jawa dan luar Jawa.

Ia mengemukakan, program 100 juta benih itu juga bakal membuat posisi Balai Benih Ikan (BBI) menjadi semakin penting.

Hal tersebut, lanjutnya, karena unit pelaksana teknis (UPT) baik yang di bawah naungan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, juga semakin diandalkan untuk pengadaan benih dan induk.

Berdasarkan data KKP, target produksi perikanan budidaya pada tahun 2016 ini tercatat 19,5 juta ton, sedangkan pada 2017 ditargetkan mencapai 22 juta ton sehingga penyebaran benih kepada masyarakat juga penting untuk mewujudkannya.

Slamet juga menuturkan, program bantuan benih dan induk ikan bagi para pembudidaya merupakan instruksi langsung Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Sebelumnya terkait dengan benih, KKP juga telah memberikan bantuan benih sebanyak dua juta ekor ikan untuk mengatasi persoalan yang dialami pembudidaya di Kabupaten Kampar dan Kuantan Singingi, Riau yang terkena musibah banjir beberapa waktu lalu.

"Ini adalah wujud kepedulian pemerintah dalam hal ini KKP kepada para pembudidaya, agar tetap bersemangat melakukan usaha budidaya. Musibah ini membawa hikmah, agar kita harus melindungi lingkungan di sekitar kita dari kerusakan," kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto.

Menurut Slamet, musibah banjir yang menimpa aliran Sungai Kampar di wilayah Propinsi Riau, mengakibatkan kerugian sekitar Rp14,4 miliar yang terdiri dari rusaknya 758 unit karamba dan menenggelamkan 275 unit kolam dan sebagian besar berasal dari Kabupaten Kampar dan sebagian kecil di Kabupaten Kuantan Singingi.

Padahal, ujar dia, Kabupaten Kampar merupakan adalah satu kawasan minapolitan perikanan budidaya yang diandalkan dalam memproduksi patin, nila, mas dan lele. "Kawasan minapolitan di Kampar telah berkembang menjadi kawasan industri berbasis perikanan budidaya, karena telah terjalin kerjasama dari hulu sampai hilir, dalam memproduksi, pengolahan dan pemasaran," ucapnya.

Apalagi, ia mengingatkan bahwa masyarakat di kawasan tersebut telah menggantungkan hidupnya pada usaha perikanan budi daya maupun usaha pengolahan dan pemasaran produknya.

Bantuan benih yang diberikan merupakan bagian dari program prioritas berupa bantuan 100 juta benih gratis yang digulirkan oleh KKP sesuai dengan arahan Menteri Kelautan dan Perikanan.

"Benih patin, nila, lele, mas, jelawat dan baung, berasal dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) DJPB di Jambi dan Sukabumi serta didukung dari produksi UPT Daerah yang ada di wilayah Provinsi Riau. Bukti bahwa Komunikasi, Koordinasi dan Kerja sama atau K3 akan mampu mengatasi permasalahan yang muncul di daerah," papar Slamet. (*)