Pasaman Barat Butuh Investor Pabrik Es

id Pasaman Barat, Investor, Pabrik Es

Simpang Ampek, (AntaraSumbar) - Kabupaten Pasaman Barat membutuhkan investor guna membangun pabrik es untuk memudahkan nelayan di daerah itu.

"Keberadaan es sangat penting bagi nelayan sehingga kesegaran ikan semakin terjamin," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pasaman Barat Nazuhairi di Simpang Empat, Kamis.

Ia mengatakan kebutuhan es di Pasaman Barat mencapai 60 ton perhari.

Jika ada pabrik es maka nelayan akan mudah memperoleh es dengan harga yang tidak setinggi jika didatangkan dari luar daerah.

"Hingga saat ini belum ada investor yang datang ingin membangun pabrik es. Padahal potensinya cukup tinggi," katanya.

Ia menyebutkan es batangan dipasok dari Kota Padang atau berjarak 275 kilometer ke Simpang Ampek, Ibu Kabupaten Pasaman Barat dengan harganya antara Rp25.000- Rp30.000 perbatang.

Harga es batangan itu tergolong tinggi dan ini cukup menyulitkan bagi nelayan memasarkan ikannya.

Bahkan cukup banyak ikan nelayan tidak diberi es akibatnya harga mutu rendah sehingga harga jual anjlok.

Nazuhairi mengatakan membuka pintu kepada investor yang ingin menanamkan modalnya membangun pabrik es di Pasaman Barat sebab permintaan es di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Air Bangis dan Sasak semakin hari semakin meningkat.

Sementara jika didatangkan dari luar daerah biaya nelayan meningkat.

Ia menjelaskan es batangan yang didatangakan dari luar daerah menimbulkan biaya produksi cukup tinggi sehingga memberatkan nelayan yang masih banyak menyandang status miskin.

Menurutnya Pasaman Barat termasuk pemasok ikan laut terbesar kota dan kabupaten di Sumbar serta juga mengisi sejumlah pasar di kota-kota di Sumatera, bahkan diekspor ke Malaysia dan Singapura.

"Berdasarkan data terakhir produksi ikan di Pasaman Barat mencapai 153.408,22 ton pertahun. Tentu sangat membutuhkan es batangan sebagai pengawet," ujarnya.

Untuk saat ini Pasaman Barat juga telah membangun pabrik es sejak 2013 dan beroperasi pada 2016 dengan produksi sementara 308 batang es setiap dua hari. (*)