LARM se-Sumatra Dorong Pembangunan Jembatan Selat Malaka

id Selat malaka#adat melayu

LARM se-Sumatra Dorong Pembangunan Jembatan Selat Malaka

Ketua Sekretariat Bersama Lembaga Adat Rumpun Melayu (LARM) se Sumatra H. Hasip Kalimuddin Syam Adipati Agung Mangkunegoro di damping Kepala Perum LKBN Antara Biro Sumbar Herman Nasir, M.I.Kom (c)

Padang (Antara) Lembaga Adat Rumpun Melayu (LARM) se Sumatra akan mendorong pemerintah pusat dalam menggerakan perekonomian di wilayah itu, salah satunya dengan pembangunan Jembatan Selat Malaka yang sudah diusulkan kepada pemerintah pada 2014.

Upaya yang sudah menjadi kesepakatan hasil musyawarah Sekretariat Bersama (Sekber) LARM se Sumatra, akan kembali disampaikan kepada pemerintah pusat. Kami juga akan menyampaikan kepada gubernur di masing-masing daerah di wilayah Sumatra, sehingga ada pandangan yang sama, kata Ketua Sekretariat Bersama (Sekber) LARM se Sumatra H. Hasip Kalimuddin Syam Adipati Agung Mangkunegoro di Padang, akhir pekan.

Hasip yang juga ketua LAM Jambi itu, menyampai hal ini seusai bersilaturrahim dengan pengurus Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar, di Jalan Dipenogoro Padang.

Kami juga segera akan menyampaikan kepada gubernur Jambi rencana yang sudah lama ini menjadi kesepakatan LARM se-Sumatra. Melihat kepedulian gubernur selama ini optimis didukung, kata Hasip didampingi Sekjen LARM se-Sumatra H. AzraI Al Basyari dan Kepala Perum LKBN Antara Biro Sumbar Herman Nasir, M.I.Kom.

Tentu langkah yang sama diharapkan lembaga adat disetiap provinsi di wilayah Sumatra menyampaikan pula kepada gubernur, sehingga menjadi dorongan bersama untuk usulan program tersebut.

Sebenarnya LARM se-Sumatra melihat dengan adanya pembangunan jembatan selat Malaka akan sejalan dengan program global yakni, Masyarakat Ekonomi ASEAN,ujar mantan wakil gubernur Jambi itu.

Secara terpisah Ketua LKAAM Sumbat M. Sayuti Datuk Rajo Pangulu membenarkan Ketua Setber LARM se-Sumatra bersama rombongan bersilaturrahim ke LKAAM Sumbar, juga rencana membahas musyawarah besar untuk penetapan ketua Setber LARM dan rencana tindaklanjut program dan kesepatan usulan yang disampaikan ke pemerintah dua tahun lalu.

Sayuti menjelaskan, ada lima kesepatan yang dihasilkan pada musyawarah pada 3 Marel 2014, di antaranya pertama, mengusulkan pembangunan jembatan selat Malaka agar dipercepat siapa yang menjadi presiden.

Kedua, Trans Sumatra atau jalur kerata api dari Lampung hingga Aceh agar disegerakan. Ketiga, rute penerbangan pesawat antar pulau harus diadakan, karena selama ini masyarakat Sumatra untuk ke provinsi lain harus ke pulau Jawa dulu. Misalnya ingin ke Jambi atau Palembang mesti transit terlebih dahulu di Bandara Soekarno Hatta.

Tujuan pengusulan itu, agar geliat ekonomi Sumatra semakin terus membaik dan berkembang sama dengan di wilayah pulau jawab. Kesepatan LARM itu sudah disampaikan kepada presiden periode lalu, DPR RI, MPR RI dan DPD RI, serta diteruskan kepada para gubernur se Sumatra, ujarnya.

Langkah ke depan, tambahnya, dengan presiden baru dan banyak kepala daerah (gubernur) yang baru dipilih tahun lalu, tentu kembali perlu diingatkan program percepatan pembangunan transportasi tersebut.

Sumbar Berpeluang Pimpin LARM

Dalam ke pengurusan Sekber Lembaga Adat Rumpun Melayu (LARM) se Sumatra berikutnya Sumbar sangat berpeluang besar Sumbar jadi ketua, karena periode sebelumnya Riau, dilanjutkan Provinsi Jambi, dan periode mendatang peluang Sumbar, kata Ketua LKAAM Sumbar Sayuti.

Bahkan, untuk pelaksanaan musyawarah penetapan pengurus dan evaluasi serta pembahasan program Setber tahun ini, sudah ditawarkan Sumbar. Namun, melihat kondisi LKAAM Sumbar pada tahun lalu tak ada alokasi anggaran dari pemerintah provinsi belum diambil peluang tersebut.

Kalau di Sumbar ketua Setber LARM, tentu tantangannya ada dukungan anggaran yang dialokasikan pemerintah daerah, karena ada beberapa program tahun yang harus dilaksanakan, ujarnya.

Menurut dia, apabila peluang itu diambil oleh Sumbar, tentu multi dampak karena banyak datang pemangku kepentingan di wilayah Sumatra. Mulai dari peluang promosi seni dan budaya, serta potensi wisata dan lainnya.

Mudah-mudahan nanti ada dukungan dari pemerintah provinsi, sebagai upaya membumikan adat ke generasi muda dan menggerakan ekonomi masyarakat daerah, ujarnya.***