Polisi Interogasi Pelajar Diduga Aniaya Temannya

id Pelajar, Aniaya, Temannya

Padang, (AntaraSumbar) - Pelajar laki-laki berinisial MI (17) yang diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap temannya berinisial I (16) dalam sebuah video yang menyebar di media sosial Facebook pada Rabu (27/4) diinterogasi polisi.

"Kejadian itu terjadi di Kawasan Lubuk Peraku, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) dan kemarin kurang lebih tiga jam yang bersangkutan kami interogasi," kata Kapolsek Padang Selatan, Kompol Eriyanto didampingi Kanit Reskrim, Polsek Padang Selatan, Ipda Joko Sutriyanto di Padang, Kamis.

Namun, ujarnya setelah kedua orang tua pelajar dipanggil dan mereka sepakat untuk berdamai.

"Kalau mereka berdamai maka anaknya kami serahkan kepada orang tua masing-masing," sebut dia.

Ia menerangkan dugaan kekerasan yang dilakukan oleh pelajar itu dilatarbelakangi oleh masalah percintaan.

"Si perempuan minta putus tapi laki-laki tidak mau akhirnya hal itu terjadi," ungkapnya.

Ia menyebutkan kejadian dugaan kekerasan terjadi di Kecamatan Lubuk Kilangan karena awal kejadian bermula di sekolah kedua pelajar yang terletak di Padang Selatan akhirnya kasus itu ditangani Polsek Padang Selatan.

Sementara itu, Kepala Sekolah Menengah Atas Yayasan Syiar Islam Mata Air (SMA SIMA), Kota Padang, Basniati mengakui kedua pelajar adalah anak didiknya.

Agar kejadian serupa tidak terjadi kedepan pihaknya akan meningkatkan pendekatan kepada pelajar baik secara spiritual maupun emosional.

Dalam video yang menyebar melalui media sosial Facebook itu terlihat seorang pelajar perempuan tangannya ditarik oleh pelajar laki-laki ketika keduanya tengah duduk diatas sepeda motor.

Tidak lama keduanya didatangi oleh warga dan pelajar perempuan mengungkap ketakutannya.

Akhirnya pelajar laki-laki melarikan diri dengan motor karena warga mendesak apa yang dilakukan sehingga pelajar perempuan ketakutan.

Tidak lama kemudian pelajar laki-laki kembali datang dan meminta pelajar perempuan naik ke sepeda motornya namun pelajar perempuan menolak, karena diancam akan dilaporkan ke polisi pelajar laki-laki pun kembali melarikan diri. (cpw)