Pembangunan 385 Rumah Khusus Ditargetkan Selesai 2016

id Pembangunan 385 Rumah Khusus

Mentawai, (Antara) - Pembangunan rumah khusus di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) sebanyak 385 unit ditargetkan selesai pada akhir 2016.

"Dari hasil pertemuan dengan pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) seluruh pembangunan rumah khusus ditargetkan selesai tahun ini," kata Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet di Tuapejat, Jumat.

Rumah khusus yang dibangun 385 unit tersebut, tersebar di enam lokasi yakni Desa Saumangaya I 88 unit, Desa Silabu 87 unit, Desa Taikako 80 unit, Desa Malakopa 21 unit, Desa Bulasat 3 unit, dan Desa Saumanganya II 106 unit.

Ia menjelaskan, menjelaskan, program pembangunan rumah khusus tersebut merupakan bantuan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan rumah tersebut, Yudas mengatakan, pihaknya juga menyiapkan sarana pendukung, seperti listrik, air bersih dan berbagai fasilitas umum lainnya.

Ia menambahkan, dari hasil pendataan ulang, Mentawai masih membutuhkan 4.000 unit rumah lagi untuk masyarakatnya yang masih tinggal di rumah yang tak layak huni termasuk korban tsunami 2010.

"Tentunya ada yang harus menjadi skala prioritas dibangunkan terlebih dahulu. Sebab dengan adanya tempat tinggal yang layak, diharapkan kedepannya upaya untuk mengeluarkan Mentawai dari ketertinggalan itu dapat dicapai," katanya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Mentawai, Elfi menyebutkan, model rumah khusus tahun ini katanya, berbeda dengan model rumah pada Huntap yang dibangun oleh BNPB, kalau pada Huntap type rumah semi permanen, namun pada rumah ini semuanya konstruksi bangunannya adalah permanen.

Menyinggung tentang perbedaaan type bangunan tersebut, Elfi mengimbau kepada masyarakat agar tidak membandingkan dengan Huntap, karena program sebelumnya ditangani oleh pihak yang berbeda. Selain itu, masyarakat yang mendapat rumah khusu itu juga harus menunggu lama untuk bisa mendapatkan rumah layak huni.

"Kami minta masyrakat mesti arif menyikapi hal ini, jangan sampai ada persepsi negatif yang timbul dari hasil pembangunan ini," katanya. (*)