Banjir Bandang Hanyutkan 12 Rumah Warga Jambi

id Banjir Bandang, Jambi

Banjir Bandang Hanyutkan 12 Rumah Warga Jambi

Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Hari)

Jambi, (AntaraSumbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi menyatakan banjir bandang di dua kabupaten merendam ribuan rumah dan menghanyutkan 12 rumah warga.

Kepala BPBD Provinsi Jambi Arif Munandar di Jambi, Jumat, mengatakan banjir bandang di Kecamatan Batang Asai, Pauh dan Limun di Kabupaten Sarolangun Jumat (22/4) malam lalu juga banyak merusak fasilitas umum.

Arif merincikan di Kecamatan Batang Asai banjir bandang menghanyutkan tiga rumah dan merendam 77 unit rumah serta merendam satu unit pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH).

Di Kecamatan Limun, rumah rusak berat satu unit, rumah terendam 569 unit, merendam sarana pendidikan sebanyak enam unit, sarana ibadah empat unit, sarana kesehatan satu unit, fasilitas umum satu unit, PLTMH dua unit, merusak sawah seluas 30 hektare dan menghilangkan ternak dua ekor.

"Sedangkan di Kecamatan Pauh merendam 121 rumah. Beruntung di tiga kecamatan itu tidak ada korban jiwa," kata Arif.

Arif mengungkapkan banjir bandang Sarolangun terjadi akibat intensitas curah hujan yang tinggi sejak Kamis (21/4) di wilayah Kabupaten Sarolangun bagian Hulu dan menyebabkan meluapnya sungai Batang Limun dengan ketinggian air antara 1-3 meter.

"BPBD menerjunkan TRC dan melakukan evakuasi, penanganan darurat diikuti dengan pendataan. Gubernur dan Bupati telah memberikan bantuan beras dan makanan siap saji. Saat ini kondisi air sudah surut warga sudah kembali ke rumah masing-masing, namun warga yang rumahnya hanyut sementara ditampung di rumah keluarga mereka," katanya menjelaskan.

Kebutuhan mendesak untuk warga di Sarolangun yang terdampak banjir bandang yakni paket sandang, seragam sekolah dan sarung, perbaikan jembatan, jalan dan "block culvert" serta perbaikan PLTMH.

Sementara banjir bandang dan longsor yang melanda enam kecamatan di Kabupaten Merangin memakan satu korban jiwa (terseret arus) dan satu korban luka ringan karena di patuk ular saat banjir datang, sedangkan rumah hanyut sebanyak sembilan unit.

Banjir bandang dan longsor yang terjadi Selasa (26/4) itu merendam 2.820 rumah, 32 rusak berat dan tujuh unit rusak sedang serta 137 ternak hilang.

Banjir juga merendam dan merusak 23 sekolah, 23 sarana ibadah, 10 sarana kesehatan, 10 fasilitas umum, dua jembatan, 3.168 meter jalan, dua box culvert, 146 meter bronjong, satu unit PLTMH, 238 hektare sawah, 24,5 hektare ladang, delapan unit Kendaraan, merusak 11 kolam ikan serta merusak 2.000 meter saluran air bersih.

Enam kecamatan di Kabupaten Merangin yang dilanda bencana itu yakni, Kecamatan Tabir, Tabir Barat, Tabir Timur, Tabir Ulu, Tabir Ilir dan Sungai Manau.

Banjir bandang dan longsor Merangin terjadi akibat intensitas curah hujan yang tinggi sejak (24/4) di wilayah Kabupaten Merangin bagian Hulu hingga menyebabkan meluapnya anak-anak sungai Batang Tabir dengan ketinggian air 1-2 meter.

"Di enam kecamatan ini, gubernur, bupati, beserta aparat terkait telah meninjau lokasi bencana dan memberikan bantuan beras dan logistik seperti peralatan dapur, kesehatan keluarga, perlengkapan anak, sandang, selimut, matras, karung dan kompor bio gas serta mendirikan tenda pengungsi untuk warga terdampak," kata Arif.

Sementara kebutuhan mendesak saat ini katanya yakni membuka akses jalan, pembersihan lumpur dan sisa banjir bandang di sekitar pemukiman warga, perbaikan jembatan, jalan, box culvert, serta perbaikan pipa saluran air bersih dan perbaikan PLTMH. (*)