Pesawat Tenaga Surya Mendarat di Arizona

id Pesawat Tenaga Surya

Los Angeles, Amerika Serikat, (Antara/Reuters) - Sebuah pesawat bertenaga surya yang sedang dalam perjalanannya untuk mengitari bumi berhasil menyelesaikan tahap kesepuluh perjalanan mereka pada Senin (Selasa WIB).

Pesawat itu mendarat di Arizona setelah melakukan perjalanan selama 16 jam dari California, menurut tim proyek tersebut.

Para penerbang asal Swiss yang melakukan kampanye untuk menggalang dukungan akan teknologi energi bersih itu berharap akan dapat menyelesaikan perjalanan mereka hingga ke Abu Dhabi, tempat mereka memulai perjalanannya pada Maret 2015.

Pesawat kecil dengan satu kursi itu merupakan pesawat uji coba yang dinamakan Solar Impulse 2. Ia berhasil mendarat di Phoenix sesaat sebelum pukul 21.00 waktu setempat (11.00 WIB), menyusul penerbangan dari San Fransisco yang membawanya melewati Padang Pasir Mojave.

Waktu penerbangan untuk penerbangan Senin yang sangat panjang itu dapat ditempuh oleh pesawat standar dalam waktu dua jam saja. Namun karena kecepatan peswat tenaga surya hampir seperti mobil. Untuk itu pilot telah berlatih meditasi agar dapat terjaga dan waspada untuk waktu yang lama.

Pengendara di kokpit kecil pesawat itu adalah seorang penerbang asal Swiss, Andre Borschberg, yang merupakan salah seorang pendiri proyek tersebut. Dia beserta rekan sesama pilot, Bertrand Piccard, yang juga merupakan seorang warga Swiss, bergantian di setiap bagian untuk melakukan langkah yang mereka harapkan menjadi penerbangan mengelilingi bumi pertama dengan pesawat bertenaga matahari.

Borschberg merupakan pilot untuk penerbangan dari Jepang ke Hawaii melalui Samudera Pasifik pada Juli lalu, pada saat itu dia mengudara selama hampir 118 jam, atau sekitar lima hari lima malam.

Penerbangan tersebut mengalahkan rekor penerbangan tanpa henti pada 2006 yang dicatat oleh petualang asal Amerika, Steve Fossett selama 76 jam dengan pesawat Virgin Atlantic Global Flyer. Mereka juga mencatat rekor baru untuk durasi dan jarak penerbangan dengan tenaga matahari.

Meskipun demikian, pencapaian itu menyebabkan gangguan bagi tim Solar Impulse. Pesawat mereka mengalami kerusakan baterai yang cukup parah saat penerbangan dari Jepang, sehingga membutuhkan perbaikan dan pengujian yang menyebabkan pesawat terjebak di Hawai selama sembilan bulan.

Piccard menyelesaikan penyeberangan lintas-Pasifik pada bulan lalu, mencapai San Fransisco setelah melakukan penerbangan hampir tiga hari, tiga kali lebih lama dari 18 jam yang ditempuh oleh Amelia Earhart yang terbang sendiri dari Hawai ke California pada 1930-an.

Perbedaan terbesarnya adalah bahwa Solar Impulse terbang tanpa setetes bahan bakar pun. Keempat mesin baling-baling pesawat itu mendapatkan tenaganya dari 17.000 lebih panel surya yang ditempatkan di sayap.

Daya yang lebih disimpan dalam empat baterai pada waktu matahari bersinar agar pesawat tetap dapat terbang pada malam hari, sehingga pesawat itu dapat terus melayang dalam penerbangan jarak jauh itu.

Pesawat yang terbuat dari bahan serat karbon, dengan bentang sayap selebar milik Boeing 747 dan dengan berat seberat mobil keluarga, itu tidak diperkirakan akan mencatat rekor dalam konteks kecepatan maupun ketinggian apapun. Pesawat itu dapat terbang hingga ketinggian 8.500 meter dengan kecepatan 55 hingga 100 kilometer per jam.

Sebagai awal perjalanan mengelilingi bumi, kedua orang itu menyelesaikan sebuah multi-penerbangan menyeberangi Amerika Serikat dengan versi awal pesawat matahari mereka pada 2013.(*)