Masyarakat Pasaman Keluhkan Seringnya Pemadaman Listrik

id Masyarakat Pasaman

Lubuk Sikaping, (Antara) - Masyarakat di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, mengeluhkan seringnya pemadaman listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) karena sangat merugikan pelanggan usaha kecil dan rumah tangga.

Salah seorang pemilik warung internet di Lubuk Sikaping, Rizal, Selasa, mengatakan pemadaman listrik yang tidak beraturan ini menyebabkan kerugian bagi pengguna jasa listrik seperti pemilik warnet.

"Kalau sering padam listrik, pemilik warnet seperti kami bisa merugi. Kalau menggunakan mesin genset pengeluaran bertambah untuk beli bahan bakarnya," katanya.

Selain itu, katanya, perangkat komputer juga ada yang rusak akibat listrik yang tiap sebentar hidup lalu mati lagi.

Seorang warga Rao Selatan, Anto juga menyayangkan pemadaman listrik yang tidak teratur ini, karena bisa mengganggu aktifitas warga.

"Kadang di waktu shalat Magrib listrik sering mati. Itu tidak terjadi sekali, tapi berkali-kali bahkan sampai enam kali disaat masyarakat ingin menunaikan ibadah," katanya.

Ia mengatakan pemadaman listrik ini bahkan bisa sampai berjam-jam di daerahnya.

"Kami berharap kepada pihak PLN untuk memperhatikan ini, agar tidak lagi ada yang pemadaman tidak terjadwal ini," ujarnya.

Ia menjelaskan beberapa pelatan elektronik di rumahnya seperti televisi dan lemari es juga pernah mengalami kerusakan akibat seringnya pemadaman listrik itu.

"Kami tidak tahu apa yang terjadi dengan PLN. Padahal setiap bulannya kami selalu rutin membayar tagihan listrik, tidak pernah menunggak. Tapi ini tidak juga kunjung membaik," katanya.

Terkait dengan keluhan dari masyarakat itu, Supervisor Tekhnik PLN Ranting Lubuk Sikaping, Endavid Yusyaf ketika dikonfirmasi melalui telepon selularnya mengatakan adanya pemadaman listrik pada beberapa hari lalu karena suplai yang dari Bukittinggi mengalami gangguan, sehingga hanya tinggal satu suplai lagi yang berfungsi.

"Suplai kita hanya ada dua, yaitu yang dari Bukittinggi dan Simpang Empat, Pasaman Barat. Jika satu suplai bermasalah maka tidak sanggup memikul beban yang untuk seluruh pelanggan di Pasaman," ujarnya.

Ia mengatakan akibat dari kerusakan suplai tersebut maka dilakukan pemadaman bergilir pada saat beban puncak antara pukul 17.00-22.00 WIB.

"Karena itu maka listrik sering padam karena salah satu suplai yang rusak tadi. Tapi saat ini suplai yang dari Bukittinggi sudah beroperasi lagi," katanya.

Namun, kata David, saat ini sedang dilakukan pemeliharaan di suplai Pasaman Barat, yakni penggantian kawat yang lebih besar karena ada dua jalur.

"Makanya untuk siang hari kita hanya punya satu suplai dari Bukittinggi, ini menyebabkan tegangan listrik drop," ujarnya. (*)