Peserta UN SLTP Pariaman 2.148 Siswa

id UN SLTP, Pariaman, Peserta

Peserta UN SLTP Pariaman 2.148 Siswa

Ujian nasional. (ANTARA FOTO)

Pariaman, (AntaraSumbar) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman menyebutkan jumlah peserta Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di daerah itu sebanyak 2.148 pelajar.

"Hingga hari terakhir pencatatan data jumlah peserta tercatat sebanyak 2.148 dari 20 sekolah penyelenggara ujian nasional," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) setempat, Kanderi, di Pariaman, Selasa.

Dalam rangka menghadapi ujian yang dilaksanakan pada 9 hingga 12 Mei 2016, pemerintah setempat telah mengadakan berbagai persiapan diantaranya mengadakan ujian percobaan sebanyak tiga kali kepada calon peserta UN.

Dari rangkaian ujian percobaan tersebut pihaknya membenarkan hasilnya belum maksimal, namun persiapan lain juga telah dilakukan seperti pemanggilan wali murid untuk dilakukan pemahaman yang lebih kepada peserta didik.

"Memang hasilnya belum sepenuhnya memuaskan, namun kami optimistis dan percaya diri pelaksanaan ujian dapat terselenggara dengan optimal," jelasnya.

Untuk sistem pengawasan sendiri pemerintah setempat melalui dinas terkait menerapkan sistem yang sama dengan penyelenggaraan ujian nasional tingkat SMA sederat beberapa waktu lalu.

"Proses penyelenggaraanya masih sama saja, namun untuk kelulusan para siswa diserahkan kepada masing-masing satuan pendidikan dengan berpatokan kepada aturan pusat yang telah ditetapkan," katanya.

Untuk menghindari kebocoran soal atau naskah ujian, pihak sekolah melakukan koordinasi dan kerja sama dengan aparat kepolisian setempat.

Nantinya naskah ujian yang disalurkan dari tingkat provinsi akan dikawal pihak kepolisian sampai ke Kantor Dinas pendidikan setempat. Kemudian para guru atau atau pihak sekolah langsung mengambil di Dinas Pendidikan.

"Setelah ujian dilakukan setiap pengawas atau pihak sekolah langsung menitipkan di kantor kepolisian setempat untuk disimpan dan diamankan," ujarnya.

Kanderi menilai dengan penerapan cara seperti itu diharapkan tidak ada kecurangan pelaksanaan ujian yang jujur dan berintegritas.

Terkait jumlah pengawas, pihaknya menyebutkan setiap ruangan kelas akan diawasi oleh dua orang tenaga pengawas dan menggunakan sistem silang murni. Artinya setiap sekolah akan diawasi oleh guru atau tenaga pengawas yang bukan dari satuan pendidikan tersebut.

Terpisah Wali Kota setempat, Mukhlis Rahman, mengatakan penyelenggaraan UN harus mengutamakan kejujuran dan rasa tanggung jawab.

Ia berharap semua peserta didik siap pada hari penyelenggaran dan tidak ada merasa takut ketika menghadapi ujian. (*)