Harga Gabah di Sumbar Turun 11,10 Persen

id Harga Gabah

Padang, (Antara) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mencatat harga gabah tingkat petani di provinsi itu turun 11,10 persen pada April 2016.

"Berdasarkan survei harga produsen gabah dari 99 transaksi pada tujuh kabupaten di Sumbar selama April 2016, harga gabah kering panen tingkat petani turun dari Rp5.749 per kilogram menjadi Rp5.110 , per kilogram " kata Kepala BPS Sumbar, Dody Herlando di Padang, Rabu.

Menurutnya harga gabah kualitas terendah pada April 2016 di tingkat petani dijumpai di Kabupaten Tanah Datar, sebesar Rp 4.200 per kilogram , sedangkan harga terendah di tingkat penggilingan juga di Kabupaten Tanah Datar, Rp 4.250 per kilogram .

Sementara harga tertinggi di tingkat petani terjadi di Kabupaten Agam, yaitu Rp 6.200,00 per kilogram harga tertinggi di tingkat penggilingan juga di Kabupaten Agam sebesar Rp 6.250 per kilogram, tambah dia.

Ia menyebutkan survei harga dilakukan di Kabupaten Pesisir Selatan, Solok, Padang Pariaman, Agam, Tanah Datar, Limapuluh Kota, dan Pasaman.

Menurut dia, berdasarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2015 tentang pengadaan gabah, beras dan penyaluran beras oleh pemerintah, ditetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang baru berlaku sejak 17 Maret 2015 untuk gabah kering panen Rp 3.700 per kilogram di tingkat petani dan tingkat penggilingan Rp 3.750 per kilogram.

Ia menerangkan berdasarkan pemantauan belum ditemukan kasus harga gabah yang berada dibawah harga pembelian pemerintah.

Sementara Anggota Komisi IV DPR RI, Hermanto meminta Bulog membeli beras petani lokal di Sumbar sesuai dengan harga pokok penjualan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

"Apalagi Sumbar juga merupakan lumbung pangan dan pada beberapa kabupaten mengalami surplus beras sehingga perlu menjadi perhatian Bulog dalam rangka mewujudkan amanat Undang-Undang Pangan," ujar dia.

Menjawab hal itu Bulog Divisi Regional II Sumatera Barat menargetkan dapat menyerap beras dari petani setempat sebanyak 8.000 ton pada 2016 .

"Ini merupakan salah satu program public service obligation yang ditugaskan pemerintah kepada Bulog, kami siap menyerap beras petani lokal dengan harga yang sesuai," kata Kepala Bulog Sumbar Benhur Ngkaimi.

Menurut dia kendati beras petani lokal Sumbar ada yang masuk kategori premium, jika memang panen sedang melimpah pihaknya siap untuk membelinya.

"Diharapkan petani lokal akan tetap punya motivasi untuk menanam padi," ujarnya.(*)