Tim Teknis Survei Jalur TdS 2016 di Tanah Datar

id TdS, Survei, Tanah datar

Tim Teknis Survei Jalur TdS 2016 di Tanah Datar

Ilustrasi. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Batusangkar, (AntaraSumbar) - Tim Teknis Iven Balap Sepeda Internasional Tour de Singkarak (TdS) 2016 dari Jakarta dan Negara Malaysia melakukan survei jalur yang akan dilalui para pebalap di Kabupaten Tanah Datar.

Tim yang dipimpin Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemprov Sumbar, Karnalis Kamaruddin diterima Kepala Disbudparpora Tanah Datar Marwan, Kepala Dishubkominfo Abrar dan Kabag Operasional Polres Tanah Datar, Kompol Maskur di Batusangkar, Kamis.

Karnalis menyampaikan rencana pembukaan sekaligus star Etape I dilakukan di Dermaga Danau Singkarak Kabupaten Solok melewati Kota Batusangkar via Ombilin dan finis di Kota Payakumbuh.

Untuk Etape II akan melewati wilayah Tanah Datar di Pasar Balai Tangah Lintau terus ke Sitangkai, masuk Kota Batudangkar melewati Terminal Jati dan finis di depan Istano Basa Pagaruyung.

Sementara itu, Kepala Disbudparpora Tanah Datar, Marwan mengharapkan masyarakat dapat berpartisipasi menyukseskan iven balap sepeda dunia ini.

Ajang TdS ini merupakan wadah promosi kebudayaan dan pariwisata yang ada di daerah, katanya.

Ia menyebut Tanah Datar merupakan pusat adat dan budaya Minangkabau yang memakai sistem matrilineal.

Dengan hadirnya peserta Tour de Singkarak di tempat ini berarti telah datang ke pusat kebudayaan Minangkabau yang mempunyai nilai adat dan budaya yang tinggi, katanya.

Ia menyebutkan Istano Basa Pagaruyung adalah maskot pariwisata nasional Indonesia yang merupakan salah satu bukti sejarah Minangkabau.

Kami merasa bahwa Istano Basa Pagaruyung ini telah layak dijadikan sebagai destinasi wisata nasional yang menjadi bagian wisata sejarah dan budaya nasional, katanya.

Selain Istano Basa Pagaruyung, tambahnya, masih banyak objek wisata lainnya di Tanah Datar yang menjadi bukti sejarah budaya Minangkabau seperti Batu Batikam, Batu Basurek, Balairung Sari, Rumah Tuo Kampai Nan Panjang, dan Nagari Tuo Pariangan.

Pada saat finis di Istano Basa Pagaruyung, para pebalap akan disuguhi masakan khas Tanah Datar dengan cara makan bajamba memakai kain sarung sebagai salah satu bentuk budaya masyarakat Minangkabau. (*)