Pesisir Selatan Usulkan Reklamasi Ujung Aie

id Reklamasi, Pantai, Pesisir Selatan

Painan, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, mengusulkan reklamasi Ujung Aie, Kecamatan Sutera pada pemerintah pusat, dalam upaya menahan abrasi.

Sekretaris Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), Zul Asril di Painan, Kamis, menyampaikan pengusulan itu sebenarnya telah dilakukan sejak tiga tahun terakhir.

Namun, usulan pemerintah kabupaten terkait program itu hingga kini masih belum direalisasikan pemerintah pusat. "Karena reklamasi pantai itu merupakan kewenangan mereka," katanya.

Ancaman itu bermula seiring dengan dilakukannya proyek reklamasi pantai di Kenagarian Pasir Putih Kambang, Kecamatan Lengayang pada 2011.

Akibatnya, 250 jiwa di Kampung Ujung Aie, Kecamatan Sutera kini terancam abrasi pantai yang mulai dirasakan warga sejak tiga tahun terakhir.

Dalam lima bulan terakhir, laju abrasi diperikirakan hingga 15-20 persen. Tak pelak, sejumlah bangunan dan tanaman kelapa warga sekitar menjadi korban.

Kendati demikian, lanjutnya, pemerintah kabupaten kembali mengusulkannya, agar pengerjaan proyek abrasi pantai itu dapat terlaksana tahun ini.

Bahkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) telah meninjau langsung ke lokasi.

"Besaran anggaran untuk reklamasi pantai di Kampung Ujung Aie, Kemcatan Sutera itu kami usulkan Rp24 miliar. Pengusulannya dulu juga disertakan dengan surat bupati," jelasnya.

Tak hanya di Kecamatan Sutera, katanya, pemerintah daerah juga mengusulkan proyek abrasi untuk sejumlah kecamatan lainnya antaralain pantai Salido, Kecamatan IV Jurai Rp20 miliar.

Kemudian reklamasi pantai pada Kenagarian Batu Kalang, Kecamatan Koto XI Tarusan senilai Rp10 miliar. Pantai Lakitan, Kecamatan Lengayang dengan pagiu dana Rp20 miliar.

Selain itu, pantai Sumedang, Kecamatan Ranah Pesisir sebesar Rp20 miliar. "Sedangkan alokasi paling besar adalah reklamasi pantai Muaro Gadang di Kecamatan Linggo Sari Baganti yang mencapai Rp38 miliar," katanya. (*)