Pasaman Barat Targetkan Tanam Jagung 46.000 Hektare

id jagung

Simpang Empat, Sumbar, 29/5 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, menargetkan menanam jagung seluas 46.000 hektare dengan pola integritas dengan kelapa sawit pada tahun 2016 ini.

"Hingga saat ini sudah sekitar 28 ribu hektare lahan kita tanami jagung integritas dengan kelapa sawit karena saat ini banyak dilakukan peremajaan tanaman kelapa sawit yang sudah berumur 25 tahun," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Pasaman Barat Edrizal di Simpang Empat, Minggu.

Menurut dia, pola tanam integritas merupakan salah satu peluang bagi petani untuk meningkatkan pendapatan sebelum tanaman kelapa sawit berumur tiga tahun keatas.

"Saat kelapa sawit baru ditanam maka petani juga bisa menanam jagung sampai sawit berusia tiga tahun. Empat sampai enam bulan sudah bisa panen jagung. Dengan produksi satu hektare menghasilkan enam ton jagung pipilan," katanya.

Ia mengatakan dibandingkan tahun 2015 luas tanaman integritas terus meningkat. Dimana pada 2015 tanaman integritas sawit-jagung seluas 13.157 hektare dengan produksi 157.884 ton/tahun.

Ia menjelaskan upaya untuk meningkatkan produksi jagung yang telah dilakukan diantaranya adalah memperbaiki infrastruktur dan sarana pertanian dengan swakelola tata kelola air dan pembangunan dam parit. bantuan alat mesin pertanian, pupuk dan benih.

Kepala Dinas Perkebunan Pasaman Barat, Alfitri Noven mengatakan pola integritas kelapa sawit dengan jagung sangat efektif dalam meningkatkan penghasilan petani.

"Dengan adanya replanting atau peremajaan kelapa sawit setiap tahunnya di Pasaman Barat mencapai 15.700 hektare maka pola tumpang sari sangat baik dilakukan," katanya.

Ia menjelaskan dengan adanya pola tumpang sari maka lahan yang kosong saat kelapa sawit kecil tidak menganggur. Bahkan jika sawit sudah berumur tiga tahun maka integritas dengan sapi juga bisa dilakukan.

"Mudah-mudahan pola integritas ini akan mampu meningkatkan produktifitas jagung dan penghasilan petani. Petani harus jeli melihat peluang ini," katanya. *