Identitas Korban Tewas Lakalantas di By Pass Belum Diketahui

id Tabrakan, By Pass, Padang

Padang, (Antara Sumbar) - Seorang tewas karena terbakar usai kecelakaan antara mobil pikap Gran max dengan mobil crane di By Pass Kilometer 10 Villakuik, Gunuang Sariak, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, sekitar pukul 15.30 WIB. Identitas korban tewas belum diketahui.

"Identitas dari pengemudi Gran Max yang meninggal dunia belum diketahui, saat ini masih dalam tahap penyelidikan. Sementara sopir pengemudi mobil crane diamankan ke Unit Laka Lantas Polresta Padang, untuk dimintai keterangan," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Padang AKP Hamidi, yang diwawancarai langsung di lokasi kejadian, Senin.

Ia menjelaskan dari informasi sementara, tabrakan itu terjadi dengan posisi adu mobil, karena kedua mobil datang dari arah yang berlawanan. Mobil pikap diduga berjalan tidak pada jalurnya, sehingga mengakibatkan kecelakaan.

Sopir pikap yang tewas terbakar di dalam mobil, kata Hamidi, dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar, untuk dilakukan proses otopsi.

Sedangkan Kepala Kepolisian Sektor Kuranji AKP Jhon Priono, menambahkan pada kecelakaan dua mobil itu, korban terjepit di bagian kemudi, sementara pengemudi crane Robi Sukarma Nofiarma (27) warga By Pass KM 2 no 22, berhasil selamat dari kejadian.

Kecelakaan maut yang terjadi itu sempat membuat kemacetan parah di jalur By Pass, karena petugas berupaya untuk memadamkan api serta mengevakuasi pengemudi mobil pick up yang terbakar.

Petugas evakuasi yang tergabung dari Polresta Padang, Polsek Kuranji, dan BPBD- PK Kota Padang, juga memotong bagian mobil yang terbakar dalam melakukan evakuasi. Hingga akhirnya jasad pengendara Gran max tersebut berhasil dikeluarkan sekitar pukul 17.00 WIB.

Dalam peristiwa itu tampak seorang perempuan berjilbab yang mendekati mobil dan langsung histeris. Perempuan yang diketahui bernama Ika tersebut, mengaku pegemudi Gran max itu adalah suaminya, setelah melihat jasad serta mobil yang mengalami kecelakaan.

"Ya Allah ya rob, kuekkan lah amo, iko suami awak. Wak yakin bana karena maliek jasadnyo, lah badatak dari tadi, Handphonnyo ndak aktif kaduo nyo do, (Baca : Ya Allah ya rob, itu suami saya. Saya yakin setelah melihat jasadnya, kedua handphonennya pun dihubungi tidak aktif,)," kata wanita tersebut .

Berdasarkan keterangan warga, mobil Grand Max melaju kencang dari arah Bandara Internasional Minangkabau (BIM), menuju pelabuhan Teluk Bayur. Sementara mobil alat berat berjalan pelan dari arah berlawanan.

Salah seorang warga Mul (37), menyebutkan setelah Gran max tersebut menabrak mobil alat berat, langsung terjadi ledakan dan terlihat api dari mobil. Melihat kejadian itu warga berupaya memadamkan api menggunakan mobil tanki penyiram debu jalan, yang kebetulan ada berada di lokasi.

"Setelah tabrakan terdengar bunyi ledakan tiga kali, yang disertai kobaran api," terangnya.

Sementara Iwan (33) salah seorang pekerja jalur dua By Pass, juga mengatakan dirinya mendengar ledakan ketika tengah bekerja. Medengar ledakan itu ia langsung berlari menuju lokasi.

AKP Hamidi menyebutkan, dirinya tidak ingin menduga-duga terlebih dahulu tentang identitas korban yang tewas terbakar. Karena hal tersebut menunggu hasil otopsi. (*)