Padang-Ba Ria Vung Tau Sepakati "Sister City"

id Padang-Ba Ria Vung Tau

Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat dan Provinsi Ba Ria Vung Tau, Vietnam, menyepakati perjanjian kerja sama untuk menjadi kota kembar atau "sister city".

"Kesepakatan tersebut ditandai dengan kunjungan rombongan Pemprov Ba Ria Vung Tau ke Padang selama empat hari, mulai Senin, 30 Mei 2016," kata Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah di Padang, Selasa.

Dia menyebutkan beberapa bidang yang menjadi bagian dari kerja sama, antara lain pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, pendidikan, pariwisata, dan budaya.

Dalam sektor pertanian, kerja sama yang akan diusulkan yakni terkait dengan magang pelatihan untuk petugas penyuluh dan petani, magang tenaga pembibitan hortikultura, serta penerapan teknologi pertanian perkotaan dengan lahan terbatas.

Dalam bidang perikanan, pihaknya akan mengusulkan kerja sama dalam hal tukar pengalaman usaha bulanan, pengembangan teknologi dan pengemasan, teknologi pengolahan dan pengawetan hasil perikanan, serta dalam bentuk manajemennya.

"Bagi kedua daerah, baik Padang dan Ba Ria Vung Tau, kedua bidang itu telah menjadi prioritas dalam mencari pemasukan, diharapkan hal ini saling menguntungkan," kata dia.

Kerja sama lain yang akan dirintis, yakni pada sektor pendidikan dengan empat rencana utama, yakni studi banding guru, tukar menukar sistem pendidikan, berbagi program kedinasan, serta pengembangan sekolah kejuruan.

Perwakilan dari Ba Ria Vung Tau Le Tuan Quoc mengapresiasi kerja sama tersebut sebab kedua daerah memiliki banyak kesamaan, seperti memiliki pelabuhan yang besar dan potensial dalam tukar menukar barang.

Dalam usaha perikanan, pihaknya cukup konsisten, sedangkan pertukaran informasi manajemen akan bermanfaat bagi kedua belah pihak.

Dalam hal pendidikan, dia menilai semua sekolah di daerahnya memiliki standar nasional sehingga kerja sama untuk pengembangannya juga akan bermanfaat.

"Secara keseluruhan kami menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman dan kerja sama tersebut," ujarnya.

Salah satu warga, Darmawi, menyambut baik adanya kerja sama dengan luar negeri tersebut.

Meskipun demikian dia berharap pemerintah tetap menjaga eksistensi kearifan lokal. (*)