Tower Selular Rusak, Warga Mandeh Kesulitan Gaet Wisatawan

id Mandeh, Pesisir Selatan, Wisatawan

Tower Selular Rusak, Warga Mandeh Kesulitan Gaet Wisatawan

(ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Painan, (Antara Sumbar) - Sejumlah warga di Nagari Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), mengaku kesulitan menggaet wisatawan karena menara telekomunikasi (tower seluler) di daerah itu rusak.

Warga setempat, Apri (40) di Painan, Selasa mengatakan kerusakan tower seluler sudah terjadi sejak sebulan terakhir sehingga omzetnya sebagai pengemudi perahu wisata menjadi berkurang.

"Biasanya wisatawan akan memberi informasi kapan dan jam berapa menggunakan jasa kapal wisata, sehingga kami bisa menyiapkan diri, namun sekarang praktik itu tidak ada lagi," tambahnya.

Akibatnya, ujar dia, nasibnya dan pengemudi kapal lain menjadi terkatung-katung karena ketidakpastian mendapatkan langganan.

Warga lainnya, Zul (45) menjelaskan hal serupa ia juga merasakan dampak kerusakan tower, bahkan menurutnya ia harus beralih profesi dari pengemudi perahu wisata menjadi nelayan.

"Kalau tetap menggantung nasib menjadi pengemudi perahu wisata saya tidak akan bisa menafkahkan keluarga," tambahnya.

Ia mengatakan pada saat jaringan komunikasi lancar setiap akhir pekan minimal pengemudi perahu wisata meraih omzet Rp500 ribu per hari bahkan lebih.

Sementara itu, Wali Nagari Mandeh (kepala desa adat) Kecamatan Koto XI Tarusan, Jasril Rajo Basah membenarkan tower telekomunikasi mengalami kerusakan sejak sebulan terakhir.

"Benar tower itu mengalami kerusakan dan telah beberapa kali dikeluhkan warga, untuk itu kami meminta pihak terkait tidak menutup mata dan segera melakukan perbaikan," terangnya.

Sebelumnya, pada Oktober 2015 Presiden Joko Widodo mengunjungi kawasan pariwisata bahari terpadu Mandeh.

Presiden berpesan kepada pemerintah daerah untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pembangunan di kawasan wisata itu.

"Kalau kawasan ini jadi kawasan wisata, sesuai pengalaman dari daerah lain pendapatan masyarakat bisa naik lima kali lipat," katanya. (*)