Warga Dharmasraya Minta Digelar Pasar Murah

id Pasar, Murah, Dharmasraya

Pulau Punjung, (Antara Sumbar) - Sejumlah warga di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, mengharapkan kepada pemerintah setempat agar menggelar pasar murah jika harga bahan pokok terus mengalami kenaikan mendekati bulan ramadhan.

"Pasar murah sangat membantu kami, mengingat harga sembako seperti telur dan minyak goreng yang semakin naik," kata Seorang warga Pulau Punjung, Desmiati di Pulau Punjung, Selasa.

Menurut dia, saat Ramadhan dan jelang lebaran banyak warga yang ingin membuat kue dan penganan untuk berbuka puasa, sehingga pasar murah sangat membantu masyarakat dalam menghemat uang belanja harian.

Warga lainnya juga menyambut baik jika adanya pasar murah yang akan digelar Pemkab Dharmasraya.

"Pasar murah ini sangat membantu secara ekonomi pada saat harga kebutuhan pokok sedang tinggi," ujar Mansuri, warga Nagari Sikabau.

Dia juga berharap, pemerintah setempat juga harus membantu untuk menekan kenaikan harga sembako maupun harga bumbu dapur yang diduga dimainkan oleh spekulan maupun oknum distributor.

Sebelumnya, sejumlah harga kebutuhan pokok di Kabupaten Dharmasraya mengalami kenaikan mendekati bulan Ramadhan 1437 Hijriah.

"Kenaikan terjadi untuk bahan pokok jenis gula pasir, minyak goreng curah, telur ayam ras, dan gula merah," tambah pedagang di Pasar Tradisional Pulau Punjung, Apri.

Ia menjelaskan, harga gula pasir saat ini Rp16.000 per kilogram, sebelumnya masih berkisar antara Rp12.000 hingga Rp13.000 per kilogram, minyak goreng curah naik dari Rp10.000 per kilogram menjadi Rp12.000.

Kemudian gula merah naik dari Rp20.000 menjadi Rp25.000, dan telur ayam ras naik dari Rp30.000 menjadi Rp35.000 per papan.

Terpisah, Bupati Dharmasraya Sutan Riska mengatakan, sejumlah harga bahan pokok di Pasar Tradisional Sitiung masih tergolong stabil mendekati bulan ramadhan.

"Cuman telur ayam ras yang mengalami kenaikan," sebutnya seperti di kutip dari akun resmi Facebook Bagian Humas dan Protokol saat meninjau harga sembako di Pasar Tradisional Sitiung.

Ia melanjutkan, bahan pembuat kue itu naik dari Rp30.000 menjadi Rp35.000. (*)