DPRD: Pemkab Upayakan Pembatalan Rute TdS Dicabut

id TdS, Rute, Solok Selatan, Dibatalkan

DPRD: Pemkab Upayakan Pembatalan Rute TdS Dicabut

Ilustrasi - Para pebalap sepeda beradu kecepatan saat Tour De Singkarak 2015 di Padang, Sumatera Barat, Minggu (4/10/2015). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Wakil Ketua DPRD Solok Selatan, Sumatera Barat, Armen Syahjohan meminta pemerintah setempat kembali melakukan koordinasi dengan pihak panitia agar pembatalan rute Tour de Singkarak 2016 ke daerah itu bisa dicabut.

"Jika alasannya karena jalan yang banyak rusak, semestinya pemkab sudah getol dari sebelum-sebelumnya berkoordinasi kepada pemprov dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar perbaikan jalan bisa dikebut," katanya ketika dihubungi dari Padang Aro, Kamis.

Untuk itu, pihaknya mendesak kepada pemerintah setempat untuk kembali melakukan pendekatan kepada Kementerian PUPR dan Kementerian Pariwisata serta pihak panitia agar event balap sepeda internasional itu kembali bisa melalui daerah itu.

Ia menambahkan, pada tahun-tahun sebelumnya kondisi jalan ke Solok Selatan juga separah tahun ini, namun kenapa pengerjaan jalan bisa cepat selesai dan Solok Selatan bisa menjadi lokasi finis TdS.

"Ini tanda dari ketidaksiapan pemkab sendiri," ujarnya.

Ia menyebutkan, banyak keuntungan ketika suatu daerah dilewati TdS, semisal sebagai ajang promosi besar bagi daerah untuk memperkenalkan kepariwisataan.

"Pebalap yang ikut TdS bukan saja dari dalam negeri, tapi juga luar negeri. Selain itu wartawan nasional dan luar negeri yang meliput event itu. Ini kesempatan besar untuk memperkenalkan Solok Selatan," tambahnya.

Meskipun waktu pelaksanaan event tahunan itu sudah dekat, namun pihaknya berharap Pemkab Solok Selatan tetap berupaya agar TdS kali ini tetap bisa melalui daerah paling timur Sumatera Barat itu.

Sementara Ketua Komisi III DPRD Solok Selatan, Solikhin mengatakan TdS merupakan peluang daerah itu untuk memperkenalkan diri dan dikenal oleh daerah lain.

"Jika memang benar TdS tahun yang ke Solok Selatan dibatalkan, ini sangat disayangkan," terangnya.

Menurut dia, selain sebagai ajang promosi, Tour de Singkarak juga memberikan hiburan bagi masyarakat Solok Selatan.

"Solok Selatan pernah mendapat predikat memiliki penonton TdS terbanyak, ini sebagai contoh bahwa TdS memang ditunggu-tunggu oleh masyarakat kami," ujarnya.

Oleh karena itu, ia berharap, Pemkab Solok Selatan kembali melobi Kementerian Pariwisata dan Kementerian PUPR agar perbaikan jalan ke kabupaten yang berbatasan dengan Kerinci itu bisa segera selesai dan kembali ikut andil dalam event balap sepeda tersebut.

Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria menolak pembatalan lokasi finish even internasional TdS 2016 yang sebelumnya sudah diputuskan panitia dilakukan di daerah itu.

"Kami tidak bisa menerima rute TdS ke Kabupaten Solok Selatan dibatalkan secara sepihak oleh panitia, dengan alasan jalan rusak dan tidak cukup waktu untuk memperbaikinya," jelasnya.

Ia juga menyesalkan pembatalan ini tidak ada pemberitahuan secara lisan maupun tertulis, hal ini tentu saja tidak elok dilakukan.

Jalan yang rusak sepanjang jalur TdS yang finish di Solok Selatan adalah akibat bencana yang terjadi pada awal 2016.

Kerusakan jalan tersebut sudah terjadi sejak Februari 2016 dan apabila pemerintah memiliki niat untuk memperbaikinya tentu sudah dilaksanakan sejak dulu.

"Semua pihak sudah tahu even ini digelar pada Agustus dan titik kerusakan jalan akibat bencana sudah didata dan bila ada niat memperbaikinya pasti sudah selesai sekarang," ujarnya.

Apabila pemerintah provinsi tidak memiliki dana untuk memperbaiki titik jalan yang rusak tersebut mereka bisa mengatakan sejak awal.

"Kami bisa mengalihkan beberapa paket proyek untuk memperbaikinya, tetapi tentu harus ada pernyataan tertulis dari Pemprov Sumbar," katanya. (*)