KKN IAIN IB Fokus Untuk Kesejahteraan Masyarakat

id IAIN, Imam Bonjol, KKN

Padang, (Antara Sumbar) - Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan XLII Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang, Sumatera Barat akan fokus untuk kesejahteraan masyarakat seperti pada bidang sosial agama dan perekonomian, 27 Juli sampai 27 Agustus 2016.

"Tema kali ini adalah KKN Tematik Posdaya Berbasis Masjid dengan fokus pada bidang sosial agama dan menumbuhkan ekonomi kreatif," kata Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN IB, Sudarman di Padang, Kamis.

Ia menyebutkan KKN ini memiliki tujuan khusus, yaitu menuntaskan persoalan keagamaan di tengah masyarakat dan menjadi fasilitator dalam menumbuh kembangkan perekonomian untuk mencapai taraf sejahtera.

Selama KKN para mahasiswa akan melakukan pendataan guna menentukan kelompok keluarga pra-sejahtera, sejahtera I, sejahtera II, sejahtera III dan sejahtera plus III.

"Program selama KKN selanjutnya akan difokuskan pada kelompok keluarga pra-sejahtera, dengan target setelah berakhirnya KKN maka kelompok pra-sejahtera ini setidaknya sudah naik ke kelompok sejahtera I," katanya.

Selanjutnya, ia berharap agar mahasiswa bukanlah kaum elit dan harus bisa membaur bersama masyarakat, dapat membantu memberikan solusi tentang keagamaan dan ekonomi serta membangun citra IAIN bukan hanya membahas masalah agama, tapi juga juga masalah umum seperti ekonomi dan sosial kemasyarakatan.

Senada, Wakil Rektor I IAIN IB, Ikhwan Matondang mengatakan KKN Tematik Posdaya Berbasis Masjid ini merupakan kegiatan yang diharpkan bisa bermafaat bagi masyarakat.

"KKN ini merupakan pengabdian yang sudah terarah, terencana dan lebih nyata menfaatnya bagi masyarakat," katanya.

Ia juga berharap agar seluruh peserta KKN bisa menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah mereka dapatkan, serta sebagai ajang sosialisasi dan memperkenalkan IAIN lebih jauh kepada masyarakat.

Selain itu, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN IB, Ahmad Wira mengatakan seharusnya mahasiswa sanggup melaksanakan program-program tersebut.

"Mereka harusnya mampu menjalankan program tersebut, sebab kapasitas mereka adalah sebagai fasilitator dalam memberikan motivasi dan informasi pada masyarakat," katanya. (*)