Jakarta, (Antara Sumbar) - Ketua DPR Ade Komarudin mempertanyakan kinerja Badan Pengawas Obat dan Minuman terkait beredarnya vaksin palsu yang diperuntukkan bagi bayi sejak 2003.
"Tentu ini keteledoran pengawasan BPOM mengawasi beredarnya vaksin di masyarakat," katanya di Gedung Nusantara II, Jakarta, Senin.
Ade mempertanyakan kinerja Badan POM, kasus seperti itu tidak bisa dibiarkan karena menyangkut kesehatan masyarakat. Menurut dia, apabila kasus itu dibiarkan akan berdampak buruk dan berdampak luas di masyarakat.
"Saya menilai kasus ini penting dan meminta Komisi IX mendalami kejadian itu dengan baik," ujarnya.
Menurut dia sebenarnya selama ini sudah ada sistem untuk mencegah terjadinya pemalsuan vaksin sehingga apabila terjadi maka itu merupakan keteledoran Badan POM.
Sebelumnya Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Badan Reserse Kriminal Polri menangkap 10 orang pemalsu vaksin. Hasil pengembangan mengungkap tiga kelompok produsen vaksin palsu yang tidak saling mengenal satu sama lain.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Brigjen Agung Setya menyampaikan, awalnya polisi menangkap J pada 16 Juni. J adalah pemilik Toko Azca Medical di Bekasi, Jawa Barat.
Berdasarkan keterangan J, polisi menemukan tiga titik yang diduga menjadi tempat meracik vaksin palsu, yakni di Jalan Serma Hasyim, Bekasi Timur; Puri Hijau Bintaro; dan Kemang Regency, Bekasi, Jawa Barat.
Dari tiga lokasi itu, polisi meringkus sembilan orang, terdiri dari lima produsen, dua kurir, satu pencetak label, dan satu penjual. Vaksin palsu itu, lanjut Agung, didistribusikan di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. (*)
Berita Terkait
Wacana NKRI bersyariah, Komarudin Hidayat: pepesan kosong
Selasa, 20 Agustus 2019 21:56 Wib
Cendekiawan muslim Komarudin sarankan Pilpres dan Pileg diselenggarakan terpisah
Selasa, 23 April 2019 14:50 Wib
Ini dampak elektabilitas program "kartu sakti" Jokowi-Ma'ruf menurut pengamat
Rabu, 6 Maret 2019 9:12 Wib
Pengamat nilai partai Nasdem telah gagal meraih "Jokowi effect"
Jumat, 20 Juli 2018 16:20 Wib
Ade Komarudin Nyatakan Bukan Anggota Komisi II
Kamis, 3 Agustus 2017 15:37 Wib
Lagi, KPK Akan Periksa Ade Komarudin Terkait e-KTP
Kamis, 3 Agustus 2017 10:30 Wib
Akom Dirikan Ponpes Cetak Generasi Pancasilais Berakhlak
Senin, 12 Juni 2017 8:08 Wib
Akom: Tak Ada Lagi Dualisme KWSI
Senin, 3 April 2017 8:41 Wib