Jakmania Dilarang Dukung Persija hingga Akhir Kompetisi

id Jakmania, Persija, Torabika Soccer Championship

Jakarta, (Antara Sumbar) - Pendukung Persija Jakarta yaitu The Jakmania beratribut direkomendasikan tidak boleh mendukung tim kebanggaannya hingga akhir musim kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) setelah terjadi keributan pada pertandingan di GBK Jakarta, Jumat (24/6).

Rekomendasi tersebut didapat pada pertemuan antara Menpora Imam Nahrawi, PT Gelora Trisula Semesta (GTS) Polda Metro Jaya, PSSI dan manajemen Persija Jakarta di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Jakarta, Senin.

Tidak hanya memberikan larangan kepada Jakmania beratribut mendukung tim kebanggaannya dalam menjalani kompetisi, pada rapat tersebut juga memutuskan jika Persija tidak boleh mendapatkan dukungan suporter selama enam pertandingan (home and away) sejak 3 Juli.

"Suporter Jakmania dilarang hadir sampai akhir kompetisi," kata Menpora Imam Nahrawi usai pertemuan membahas kerusuhan pertandingan antara Persija melawan Sriwijaya FC dengan tegas.

Pertandingan antara tuan rumah Persija melawan Sriwijaya FC ini harus dihentikan pada menit 81 karena terjadi kerusuhan antara The Jakmania dengan aparat keamanan. Saat itu tim tuan rumah harus mengakui keunggulan tim tamu dengan skor 0-1.

Dalam kerusuhan tersebut dilaporkan kedua belah pihak banyak yang mengalami cedera. Bahkan hingga saat ini ada beberapa aparat kepolisian yang harus menjalani perawatan karena mengalami cedera serius. Untuk Jakmania berdasarkan laporan yang ada sudah tidak ada yang menjalani perawatan.

Meski kerusuhan beberapa kali terjadi, namun dalam pertemuan yang melibatkan banyak pihak tersebut memutuskan jika kompetisi yang digulirkan PT GTS itu tetap bergulir sesuai dengan jadwal yang telah ada. Namun, semuanya harus ada evaluasi dan perbaikan.

"Kompetisi tetap berlanjut, tapi kedepannya harus ada evaluasi dan perbaikan yang harus dilakukan," kata pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu.

Selain itu, Kemenpora juga meminta kepada operator kompetisi dalam hal ini PT GTS menyelesaikan kasus yang terjadi. Selain itu pemerintah meminta jaminan untuk kedepannya kejadian yang membawa korban ini tidak terulang.

"Kami meminta PT GTS membuat laporan dan jaminan. Paling lambat laporan masuk 15 Juli," kata pria asal Bangkalan Madura itu.

Sementara itu Presiden Persija Ferry Paulus mengaku menerima sanksi yang diberikan oleh pemerintah karena sanksi yang diberikan merupakan kesepakatan dari semua pihak. Pihaknya menyebut pertemuan yang diprakarsai pemerintah ini sangat baik.

"Hukuman enam pertandingan cukup fair. Yang jelas pembinaan terhadap suporter harus terus digalakkan," katanya usai pertemuan.

Meski ada keputusan dari pemerintah, Persija belum bisa tenang karen Komisi Disiplin PT GTS juga melakukan sidang kasus tersebut. Bisa saja sanksi yang bakal diterima tim yang berjuluk Macan Kemayoran itu diperberat bahkan sebaliknya. (*)