ASN Jangan Memborong di Pasar Murah

id ASN, Borong, Pasar, Murah

Padang, (Antara Sumbar) - Aparatur Sipil Negara (ASN) diimbau tidak memborong barang kebutuhan pokok di pasar murah yang digelar Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dan mendahulukan masyarakat kurang mampu untuk dapat membeli kebutuhan di sana.

"Dahulukan masyarakat kurang mampu. ASN belakangan saja," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno saat membuka pasar murah tersebut, Selasa.

Menurutnya, ASN sudah bisa digolongkan masyarakat ekonomi menengah dan mampu untuk membeli kebutuhan dengan harga pasar saat ini, karena itu diharapkan bisa berbelanja di tempat lain.

Selain itu, menurutnya, pasar murah juga bertujuan untuk mengendalikan harga pasar supaya inflasi bisa terjaga disamping memberikan kesempatan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk memasarkan produknya.

"Kalau harga kebutuhan pokok dapat ditekan, tidak naik tinggi, maka inflasi juga bisa dikendalikan sehingga masyarakat kecil dapat terbantu. UMKM juga bisa menjual produknya di sini," ujarnya.

Sementara Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Provinsi Sumbar, Wardarusmen mengatakan, pasar murah tersebut akan digelar selama empat hari mulai 28 Juni hingga 1 juli 2016.

"Kami menyediakan 110 stand secara cuma-cuma untuk peserta. Stand lainnya disediakan oleh Bulog dan Forum Komunikasi Distributor. Total tersedia 130 stand," ujarnya.

Menurutnya, hingga saat ini peserta yang sudah terdaftar mencapai 130 UMKM diantaranya Dekranasda Provinsi Sumbar dan kabupaten/kota, PKK, Dharmawanita, Badan Koordinasi Organisasi Wanita, Forum Komunikasi Distributor, UMKM binaan SKPD Pemprov Sumbar, Bulog, Wardah, UMKM yang mendaftar langsung kepada panitia, serta SKPD terkait lingkup Pemprov Sumbar.

Produk yang disediakan diantaranya kebutuhan pokok harian dan kebutuhan lebaran seperti pakaian dan kue-kue.

Wardarusmen menerangkan, untuk kebutuhan pokok seperti beras, gula, daging sapi, daging ayam, telur, cabai, bawang, minyak goreng harga yang ditetapkan berada di bawah harga pasar karena mendapatkan subsidi dari sejumlah instansi.

"Subsidi diberikan oleh Bank Nagari sebesar Rp25 juta, dan PT. Semen Padang Rp10 juta. Khusus untuk masyarakat kurang mampu, kita sebar 3000 lembar kupon. Tiap kupon mendapatkan nilai subsidi sebesar Rp10.000," ujarnya. (*)