BI : Penghimpunan DPK Bank Syariah Sumbar Membaik

id BI, DPK, Bank, Syariah

Padang, (Antara Sumbar) - Bank Indonesia (BI) perwakilan Sumatera Barat (Sumbar), mencatat penghimpunan dana pihak ketiga perbankan syariah di provinsi itu triwulan I 2016 mulai membaik mencapai 11,2 persen atau tumbuh positif dibandingkan triwulan IV 2015 yang hanya 7,6 persen.

"Peningkatan pertumbuhan terjadi pada jenis simpanan baik deposito, tabungan dan giro," kata Kepala Perwakilan BI Sumbar, Puji Atmoko di Padang, Selasa.

Ia menyampaikan hal itu dalam Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Sumbar triwulan I 2016.

Ia menyebutkan pertumbuhan tertinggi terjadi pada jenis giro mencapai 16,8 persen, sedangkan deposito tumbuh 11,6 persen dan tabungan 10,3 persen.

Pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan syariah tersebut lebih tinggi dibandingkan perbankan umum di Sumbar, ujarnya.

Menurutnya berdasarkan pangsa, jenis tabungan masih mendominasi penghimpunan dana pihak ketiga pada perbankan syariah yang mencapai 50,9 persen sementara deposito mencapai 43,7 persen dan giro 5,4 persen.

Sementara untuk pembiayaan perbankan syariah mulai membaik setelah selama setahun terakhir terus mengalami kontraksi.

Pembiayaan perbankan syariah secara nominal mulai mengalami peningkatan menjadi Rp3,63 triliun dari sebelumnya Rp3,57 triliun, atau tumbuh positif sebesar 1,2 persen, katanya.

Pertumbuhan tertinggi terjadi pada pembiayaan modal kerja yang mampu tumbuh 9 persen, sementara investasi hanya mampu tumbuh 3,6 persen, lanjut dia .

Puji menambahkan pelemahan daya beli masyarakat yang masih berlangsung menjadi penyebab melambatnya pembiayaan di sektor rumah tangga, serta kontraksi pembiayaan sektor rumah tangga berpengaruh terhadap kinerja pembiayaan bank syariah.

Sebelumnya pejabat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengemukakan Sumbar merupakan daerah yang potensial pengembangan perbankan syariah karena pangsa pasarnya berada di atas nasional.

Secara nasional pangsa pasar perbankan syariah kurang dari lima persen, di Sumbar sudah mencapai angkay 6,8 persen, kata Direktur Grup Pengaturan, Perizinan, Penelitian dan Pengembangan Perbankan Syariah OJK, Deden Firman Hendarsyah.

Ia menyebutkan berdasarkan data yang dihimpun hingga Februari 2016 total aset perbankan syariah di Sumbar mencapai Rp4 triliun, pembiayaan Rp3,6 triliun dan dana pihak ketiga Rp2,8 triliun.

Ini tidak lepas dari posisi Sumbar sebagai kota perdagangan dan pariwisata, katanya. (*)