Pemudik Waspadai Jalan Rusak Padang-Kerinci

id Jalan Padang-Kerinci

Pemudik Waspadai Jalan Rusak Padang-Kerinci

Ilustrasi- Sejumlah pengendara roda dua melintas di samping jalan yang terbelah akibat gempa, di kawasan Jembatan Siti Nurbaya, Padang, Sumatera Barat, Senin (5/10/2009). (ANTARA SUMBAR/Arif Pribadi)

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Para pemudik yang akan melintasi jalan Padang-Kerinci diharapkan berhati-hati karena banyak titik-titik jalan yang berlubang dan terban mulai dari selepas Alahan Panjang hingga Surian, Kabupaten Solok sampai perbatasan Kerinci, Jambi.

Camat Pantai Cermin, Kabupaten Solok, Syaiful Anwar, ketika dihubungi dari Padang Aro, Rabu, menyebutkan di daerahnya terdapat sejumlah jalan yang rusak dan terban, yakni di sekitar Titian Panjang berupa jalan berlubang.

Di Kayu Manau, tambahnya, air dari bukit meluap ke jalan. Luapan ini akibat gorong-gorong yang kecil dan kini telah ambles. Akibat luapan air tersebut, jalan aspal terkikis sehingga membuat lubang.

Ia mengatakan, di daerah Lembah Gumanti, yakni di daerah Galagah hingga Air Dingin kini tengah dilakukan pelebaran jalan.

"Saya sering melintas di daerah itu. Banyak jalan berlubang. Pemudik diharapkan berhati-hati," lanjutnya.

Di daerah Cubadak dan sekitarnya, Kecamatan Lembah Gumanti, juga ditemukan jalan terban. Jalan terban ini hingga setengah jalan.

Akan banyak ditemui aktivitas penambangan galian C. Saat hujan, air yang berasal dari lokasi penambangan galian C ini akan menggenangi jalan. Lokasi penambangan galian C tersebut juga rawan longsor.

Selain jalan rusak, pemudik juga perlu mewaspadai pasar tumpah, seperti Pasar Surian setiap hari Selasa, kemudian Pasar Sungai Kalu pada hari Jumat, pasar Pakan Rabaa yang hari pasarnya setiap Rabu, lalu pasar Pekan Selasa setiap Selasa.

Sementara untuk di daerah Kabupaten Solok Selatan, akan ditemui jalan terban akibat banjir bandang pada Februari 2016 di daerah Ampalu, lalu jalan berlubang dari Teluk Air Putih hingga Letter W daerah perbatasan dengan Kabupaten Kerinci.

Sebelumnya, Kepala Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Permukiman Sumatera Barat, Suprapto menjelaskan pihaknya enggan mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jalan Padang-Kerinci selama aktivitas tambang galian C di Kabupaten Solok tidak dihentikan.

"Setiap tahun dana dialokasikan untuk perbaikan jalan Padang-Kerinci Rp40 miliar tetapi belum sampai satu tahun sudah rusak lagi karena aktivitas pertambangan di sekitar Alahan Pajang sampai Surian," katanya.

Menurutnya tidak mungkin dana pemerintah hanya diperuntukkan guna memperbaiki jalan yang sama setiap tahunnya karena kebutuhan bukan hanya di lokasi tersebut.

"Sebaiknya kami pindahkan dananya ke daerah lain sehingga bisa lebih bermanfaat daripada di lokasi yang sama tetapi tidak bertahan lama," lanjutnya.

Ia menerangkan, sejak tahun 2013 hingga 2015 pihaknya selalu mengalokasikan dana Rp40 miliar per tahun untuk Padang-Kerinci, tetap tidak bisa bertahan hingga lima tahun.

"Selama tambang sepanjang jalan tersebut dibiarkan saya tidak akan mengalokasikan dana untuk perbaikan," ujarnya. (*)